Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Pertemuan bilateral tahunan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong kali ini terasa istimewa. Bukan hanya karena jadi Leaders’ Retreat pertama sejak Prabowo dilantik Oktober lalu, tapi juga karena jadi simbol awal babak baru hubungan strategis dua negara serumpun ini.
Acara yang digelar di Parliament House, Singapura pada Senin (16/5/2025) ini diawali dengan tête-à-tête—pertemuan empat mata antar pemimpin. Baru setelah itu, barulah sesi penuh Leaders’ Retreat digelar bersama para menteri dari kedua negara.
“Sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat datang kepada Anda sekalian di Singapura, dan ucapan selamat datang khusus kepada Pak Presiden atas kunjungan kenegaraan perdana Anda ke Singapura,” sambut PM Wong hangat.
Ia menyebut pertemuan ini sebagai tradisi khusus yang harus dijaga, apalagi dalam momentum kepemimpinan baru kedua negara.
Diplomasi Personal yang Mengakar
Raners, Presiden Prabowo menyambut hangat sambutan tersebut dengan menyentuh sisi personal hubungan Indonesia–Singapura. Ia bahkan menyebut masa kecilnya yang pernah ia habiskan di Negeri Singa sebagai akar kuat kedekatannya dengan negara tersebut.
“Seperti yang Anda ketahui, saya menghabiskan masa kecil saya di Singapura. Kami memiliki hubungan yang panjang dengan Singapura. Saya pikir sebagian besar pemimpin Indonesia sangat dekat dengan para pemimpin Singapura,” ujar Presiden Prabowo mengenang.
Dari hubungan antarnegara menjadi hubungan antarmanusia—itulah diplomasi yang hidup, Raners. Nggak melulu soal dokumen dan MoU, tapi juga tentang kedekatan hati dan komitmen jangka panjang.
Strategi di Era Baru Kawasan
PM Wong dan Presiden Prabowo juga sepakat bahwa kerja sama ini harus adaptif, apalagi melihat tantangan dan peluang baru di kawasan Asia Tenggara yang makin dinamis.
“Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda, Pak Presiden, dan delegasi Anda, serta para menteri dan pejabat Anda untuk memetakan jalan baru ke depan di era baru hubungan bilateral antara kedua negara kita,” ujar PM Wong penuh antusiasme.
Retreat kali ini juga membuka peluang kerja sama baru lintas sektor: pertahanan, ekonomi digital, kesehatan, hingga perubahan iklim. Belum lagi penguatan kerja sama maritim dan pendidikan yang semakin relevan di tengah arus global.
Hubungan yang Diperkuat, Visi yang Ditegaskan
Raners, Leaders’ Retreat bukan sekadar seremoni diplomatik. Ini adalah fondasi kuat untuk kerja sama lintas generasi. Di tengah perubahan global, pertemuan Prabowo–Wong menunjukkan bahwa komitmen kedua negara untuk tumbuh bersama tetap kokoh.
Apalagi, sejumlah menteri turut hadir dari kedua pihak—tanda bahwa kerja sama ini nggak akan berhenti hanya pada level pidato, tapi akan menurun ke program nyata antar lembaga.
Raners! Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap membuka lembaran baru dalam diplomasi internasional yang berakar dari hubungan personal, profesional, dan strategis. Tetap ikuti perkembangan kebijakan luar negeri Indonesia hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-BPMI Setpres