Data Pasar Saham Indonesia

Indonesia Dorong Digitalisasi Keamanan Pangan di Vienna Food Safety Forum 2025

pengawasan pangan digital Indonesia
Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggaungkan sistem pengawasan pangan secara digital pada VFSF 2025 yang dilaksanakan pada 10-12 Juni 2025 di Wina, Austria. Foto: HO-Humas Kementan

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Komitmen Indonesia dalam membangun sistem pangan yang sehat dan aman kembali digaungkan di panggung internasional. Kali ini, lewat Vienna Food Safety Forum 2025 (VFSF 2025) yang digelar di Vienna International Centre, Wina, Austria, Indonesia tampil sebagai negara yang aktif berbagi pengalaman transformasi digital dalam pengawasan pangan.

Kementerian Pertanian RI, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), membawa pengalaman berharga selama masa pandemi—ketika pengawasan keamanan pangan tetap dilakukan secara jarak jauh menggunakan teknologi seadanya.

“Kami memanfaatkan teknologi seadanya untuk memastikan pengawasan tetap berjalan, termasuk inspeksi pabrik produk hewan secara daring,” ujar Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner PKH Kementan, dalam sesi bertema Praktik Audit dan Inspeksi Jarak Jauh dalam Pengawasan Keamanan Pangan, Rabu (11/6) waktu setempat.

Dari Pandemi ke Masa Depan Digital

Pengalaman Indonesia dalam menerapkan inspeksi virtual di masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu contoh konkret yang diangkat di forum internasional ini. Meski saat itu belum ada pedoman teknis global, Indonesia tetap melangkah lebih awal.

“Setelah pandemi berakhir lewat Keppres Nomor 17 Tahun 2023, praktik audit jarak jauh belum kembali diterapkan. Tapi pengalaman ini jadi pijakan penting untuk penguatan sistem ke depan,” tambah Nuryani dalam keterangan resminya, Minggu (15/6/2025).

Bisa dibilang, forum ini menjadi ruang untuk memperkuat strategi masa depan. Nggak cuma soal teknologi, tapi juga sinergi global dan kesiapan SDM menghadapi sistem pangan yang makin kompleks.

Forum yang Menggagas Masa Depan Pangan

VFSF 2025 diselenggarakan oleh UNIDO bekerja sama dengan STDF dan Kementerian Pertanian Australia, dibuka oleh tokoh-tokoh penting seperti Direktur Jenderal UNIDO Gerd Müller, Ketua Codex Allan Azegele, dan Wakil Direktur Jenderal WTO Jean-Marie Paugam.

Mereka sepakat bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tapi keniscayaan. Dari pelacakan digital, sertifikasi elektronik, audit daring, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan—semua menjadi topik hangat dalam forum 10–12 Juni 2025 tersebut.

“Indonesia siap memperkuat sistem pengawasan pangan berbasis digital melalui kerja sama lintas sektor, integrasi teknologi, dan adopsi standar internasional,” tegas Nuryani di hadapan para pemangku kepentingan global.

Lebih dari Sekadar Pamer, Tapi Komitmen Nyata

Kehadiran Indonesia di forum ini bukan sekadar formalitas. Ini bukti bahwa penguatan tata kelola pangan nasional sedang dikerjakan serius. Dari peningkatan SDM, kolaborasi teknologi, hingga integrasi sistem—semua jadi bagian dari strategi besar menuju sistem pangan yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

Raners! Kalau kita ingin ekspor pangan yang lebih lancar, kualitas produk yang lebih baik, dan kepercayaan global yang meningkat, maka digitalisasi pengawasan bukan lagi pilihan—tapi keharusan.

Terus ikuti perkembangan kebijakan pangan dan pengawasan digital hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.

DSK | Foto: HO-Humas Kementan

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x