Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Geger kelakuan tak pantas salah satu kuwu di Jawa Barat. Bukan karena prestasi, tapi karena video saweran di diskotek yang viral dan mengundang reaksi keras dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu mengultimatum keras: kalau pemeriksaan terhadap Kepala Desa Casmari nggak segera ditindaklanjuti, bantuan keuangan gubernur untuk desa-desa di Cirebon bakal ditunda. Ngeri-ngeri sedap, ya, Raners.
“Ada kuwu di Cirebon nyawernya diskotek… menurut saya sih memang sebaiknya tidak dilakukan,” ujar Dedi dalam unggahan video di media sosial, Minggu (15/6/2025).
Uang Siapa yang Disawer?
Dedi nggak cuma menyesalkan aksi tersebut dari sisi etika. Ia juga mempertanyakan sumber dana yang digunakan. Karena sebagai pejabat publik, tindakan itu bisa mencoreng kepercayaan masyarakat, apalagi jika uang yang digunakan bukan milik pribadi.
“Yang pertama dari sisi etik dan yang kedua dari sisi penggunaan uangnya. Uang yang dipakai nyawernya uang apa coba?” tegasnya.
Dedi juga menekankan bahwa Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa harus segera bergerak. Kalau tidak, sanksi administratif menanti.
“Kalau Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tidak melakukan itu, maka kami akan menunda bantuan keuangan gubernur untuk desa di Cirebon,” ancam Dedi.
Viral dan Mengundang Pemeriksaan
Raners, video saweran yang dilakukan Casmari — mengenakan kaus oranye di atas panggung diskotek — memang cepat menyebar. Sorotan lampu, musik keras, dan sorak sorai pengunjung bikin suasana makin meriah… tapi juga bikin gerah!
Melansir dari media Kompas.com pada Minggu (15/6/2025), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon langsung ambil tindakan. Casmari pun dipanggil dan diperiksa untuk menjelaskan asal-usul uang sawerannya.
“Dia sudah hadir, sudah memberikan keterangan, bahwa uang yang digunakan adalah uang pribadi, bukan uang dana desa,” kata Dani Irawadi, Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa DPMD, Kamis (12/6/2025).
Tapi Raners, Etika Publik Tetap Harga Mati
Meski Casmari berdalih pakai uang pribadi, publik tetap menyorot etika dan tanggung jawab moralnya. Karena jabatan kepala desa bukan cuma soal mengurus administrasi, tapi juga jadi contoh dan panutan warga.
Kalau semua kepala desa bersikap serupa, lalu apa bedanya pejabat publik dan selebgram diskotik?
Raners! Sorotan publik ini adalah sinyal kuat bahwa tanggung jawab moral pejabat publik harus dijaga, bahkan di luar jam kerja. Kita tunggu kelanjutan kasus ini, dan semoga menjadi pelajaran untuk semua pemangku jabatan.
Tetap ikuti kabar dari ranah lokal yang mengguncang nurani publik hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: Ranah Publik/Istimewa