Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Melansir dari fctokyo.co.jp Sabtu (14/6/2025), FC Tokyo masih berusaha menyembuhkan luka dari tiga laga beruntun yang berakhir tragis: kebobolan tiga gol di setiap pertandingan, termasuk kekalahan menyakitkan dari Kyoto Sanga FC.
Tiga gol bersarang di gawang Tokyo kala bertandang ke Kyoto. Dari awal laga, mereka ditekan habis dengan pressing ketat. Aliran bola nggak berjalan mulus, lini antarpemain renggang, dan serangan pun tumpul. Satu gol bersarang di babak pertama lewat umpan silang, dua lagi datang di babak kedua: satu karena kehilangan bola saat build-up, satu lagi lewat serangan balik cepat yang menusuk jantung pertahanan.
Namun justru di malam penuh kepedihan itulah, dukungan dari tribun belakang gawang membuat para pemain berdiri tegak. Lagu-lagu semangat dari para Blue-Red Supporters menggema meski skor memalukan terpampang. Sebuah adegan yang jadi titik balik mental tim.
“We’re always with you. If you believe in yourself, victory will follow—”
(Kami selalu bersama kalian. Jika kalian percaya pada diri sendiri, kemenangan akan menyusul—)
Janji untuk Bangkit
Kiper Go Hatano mengakui bahwa momen itu sangat menyentuh.
“Saya pikir itu momen yang sangat penting. Benar-benar terasa dalam hati, dan kami membicarakannya di antara pemain. Saya ingin kami bisa tertawa dan merayakan kemenangan bersama di pertandingan berikutnya,” ujarnya penuh haru.
Kapten senior Masato Morishige menegaskan bahwa mereka kini bertarung bukan cuma demi hasil, tapi untuk menjawab cinta suporter.
“Saya ingin bekerja lebih keras untuk memberikan kemenangan. Kami harus mengejar kemenangan bersama semua orang,” tegasnya.
Dua Pekan Penuh Perubahan
Sejak kekalahan di Kyoto, liga rehat dua minggu. Tapi bukan berarti Tokyo diam. Mereka berlatih keras dan menyuntikkan napas baru ke dalam skuad. Empat pemain baru resmi bergabung:
Sei Muroya (dari Hannover 96, Jerman)
Kim Seung-gyu (eks kiper timnas Korsel, dari Al Shabab)
Motoki Nagakura (pinjaman dari Urawa Reds)
Alexander Scholz (J.League Best Eleven 2023, dari Al Wakrah)
Sementara itu, Koki Tsukagawa dipinjamkan ke Mito Hollyhock, dan Kashif Bangnagande akhirnya kembali ke latihan penuh setelah cedera panjang sejak Mei tahun lalu.
Nggak cuma transfer, ada juga kabar membanggakan. Kota Tawaratsumida dan Yuto Nagatomo dipanggil ke timnas Jepang untuk FIFA World Cup 2026. Tawaratsumida bahkan debut saat lawan Australia dan kembali tampil lawan Indonesia, menunjukkan performa menjanjikan.
Suasana Latihan Penuh Tekad
Raners, para pemain menyebut latihan selama dua minggu ini sebagai sesi paling intens sepanjang musim.
“Kami latihan dengan atmosfer terbaik musim ini. Semua pemain tajam. Seperti akan ke medan perang. Kami ingin pertandingan lawan Cerezo Osaka jadi titik balik,” ungkap Hatano.
Hal senada juga disampaikan gelandang Higashi, yang menekankan pentingnya transisi bertahan-menyerang dan penguatan fisik duel bola.
“Kami benar-benar fokus dari dasar, bahkan yang terkecil. Saya juga berusaha menambahkan kekuatan dalam penyerangan,” jelasnya.
Target vs Cerezo Osaka: Bukan Sekadar Menghentikan Kekalahan
Laga berikutnya lawan Cerezo Osaka jadi momen kunci. Bukan sekadar mengakhiri kekalahan, tapi memulai langkah baru menuju kemenangan beruntun. Pelatih Rikizo Matsuhashi menekankan satu kata: determinasi.
“Jika kami menang di laga ini, semuanya bisa berubah. Kami jadikan pertandingan ini sebagai restart untuk naik ke atas,” tegasnya.
Posisi Tokyo yang kini berada di dasar klasemen (peringkat ke-18) menjadi tamparan keras. Tapi di balik rasa frustrasi itu, justru ada tekad bulat untuk bangkit dan menunjukkan warna asli Blue-Red Eleven.
Raners! Dari rasa sakit, terbentuk harapan. Dari kekalahan, lahirlah kebangkitan. FC Tokyo sudah melihat ke dalam diri mereka, dan sekarang saatnya menunjukkan kepada dunia: mereka belum selesai.
Pantau terus kelanjutannya, hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
AM | Foto: FC Tokyo [fctokyo.co.jp]