Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Malam mencekam sempat menyelimuti warga Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Tanah longsor menutup total satu-satunya jalan utama menuju desa mereka—yang juga menjadi akses ke Pantai Sipelot, destinasi wisata andalan di pesisir selatan Malang.
Longsor terjadi pada Jumat malam (13/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB setelah hujan deras mengguyur kawasan pegunungan. Material tanah dan pohon-pohon tumbang dari bukit menimbun jalur utama secara menyeluruh.
“Itu jalur utama menuju Desa Pujiharjo, satu-satunya akses. Desanya paling ujung wilayah Kecamatan Tirtoyudo menuju ke arah Pantai Sipelot,” ujar Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (14/6/2025).
Gak Ada Korban, Tapi Warga Sempat Terisolasi
Raners, walaupun nggak ada korban jiwa, warga Pujiharjo sempat benar-benar terisolasi. Mobil dan sepeda motor nggak bisa melintas. Wilayah itu bukan cuma kawasan pemukiman, tapi juga jalur ekonomi dan wisata yang cukup aktif.
“Sebetulnya bukan terjebak ya, tapi karena itu jalur utama dan satu-satunya sehingga tidak bisa dilalui,” jelas Sadono.
Situasi ini memaksa tim BPBD Malang dan relawan PMI bergerak cepat. Malam itu juga mereka mulai mengevakuasi material longsoran secara manual. Jalur perlahan dibuka kembali Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
“Sudah bisa kami tembus dengan cara manual, tapi jam 09.00 WIB baru bisa masuk ke perkampungannya,” tambahnya.
Efek Domino Longsor di Jalur Wisata
Selain memutus akses warga, efek domino longsor ini turut menghantam sektor pariwisata. Pantai Sipelot yang biasanya ramai pengunjung di akhir pekan jadi sepi. Akses yang lumpuh sementara bikin mobil wisatawan maupun nelayan terhambat total.
Kalau ditarik lebih luas, kejadian ini mengingatkan kita bahwa jalur-jalur vital menuju kawasan ujung seperti Pujiharjo perlu perhatian lebih serius. Baik dari segi mitigasi bencana, penanganan darurat, maupun pembangunan jalur alternatif.
Raners, peristiwa ini memang nggak makan korban, tapi risiko tetap mengintai. Wilayah rawan longsor seperti Malang selatan ini butuh sistem peringatan dini dan pemeliharaan lereng yang lebih terencana.
Kita bersyukur nggak ada korban dalam peristiwa ini, tapi jangan tunggu bencana lebih besar untuk mulai berbenah. Warga ujung desa seperti Pujiharjo tetap berhak atas jalur aman, cepat, dan layak.
Pantau terus perkembangan wilayah terdampak hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-BPBD Kabupaten Malang