Info Terkini dari Ranah Publik, Depok – Raners! Kabar membanggakan datang dari ranah perfilman muda. Dua mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil menembus Sony Future Filmmaker Awards (SFFA) 2025 di Los Angeles, Amerika Serikat, lewat film dokumenter ‘Tanah Kitai’ (Our Land).
Film ini nggak cuma mewakili Indonesia, tapi juga tercatat sebagai finalis non-fiksi pertama dari Asia Tenggara di ajang bergengsi ini. Sebuah pencapaian monumental yang menunjukkan bahwa anak muda Indonesia bisa bicara banyak di panggung global, Raners!
“Bisa membawa nama Indonesia dan Universitas Indonesia ke panggung dunia melalui film adalah suatu kebanggaan,” ujar Shaquille Zaki Nathandra, salah satu kreator film ini, dalam keterangannya di Depok, Jumat (13/6/2025).
Bersama rekannya, Quina Qaumitaquna Mirxela, mereka mewakili tim ekskursi mahasiswa Arsitektur UI dan mengikuti malam penghargaan di Sony Pictures Studios, LA—tempat legendaris yang jadi impian banyak sineas dunia.
11.750 Film dari 158 Negara, ‘Tanah Kitai’ Masuk 10 Besar
Raners, kompetisi ini diikuti lebih dari 11.750 film dari 7.500 pembuat film di 158 negara dan wilayah. Dari ribuan itu, film Tanah Kitai berhasil masuk 30 besar shortlist kategori Non-Fiksi, lalu tembus ke 10 besar dunia.
“Penghargaan ini menjadi pijakan awal untuk karir saya di dunia filmmaking dan kesempatan untuk terhubung dengan para profesional industri film internasional dan saya harap bisa menginspirasi lebih banyak filmmaker muda dari Indonesia,” lanjut Shaquille penuh semangat.
Film dokumenter ini merekam perjalanan Ekskursi 2024: Iban, yang menyoroti hubungan masyarakat dengan tanah dan identitas budaya, khususnya di wilayah perbatasan.
Bukan Sekadar Kompetisi, Ini Akademi Sineas Masa Depan
Di sela-sela rangkaian acara, para finalis mendapat pengalaman berharga: lokakarya eksklusif dengan petinggi Sony, diskusi panel bersama sineas global, tur studio, hingga sesi pemutaran dan review film secara profesional. Ini jelas bukan kompetisi biasa—ini akselerator karier.
Yang bikin makin bangga, tim mahasiswa UI ini adalah partisipan termuda dan satu-satunya dari Asia Tenggara di ajang ini.
Raners! Prestasi ini jadi pengingat bahwa mimpi anak muda Indonesia nggak berhenti di kampus. Kalau ide dan pesanmu kuat, bahkan film dokumenter bisa menembus batas benua.
Terus dukung karya anak bangsa hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
AM | Foto: HO-Humas UI