Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Salah satu BUMN tambang terbesar Indonesia, PT Timah Tbk, kembali memperluas langkah produksinya dengan menggarap lahan eks PT Koba Tin di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Targetnya? Mulai berproduksi tahun 2026.
Hal ini disampaikan Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Nur Adi Kuncoro, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang digelar Kamis, 12 Juni 2025 di Jakarta.
“Mudah-mudahan di tahun depan kami sudah memberikan kontribusi,” ujar Adi optimistis.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi lanjutan pasca-PT Timah resmi mengambil alih Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Koba Tin sejak akhir 2024.
Fokus di Kinari, Pungguk, dan Marbuk
Raners, pengambilalihan ini mencakup tiga kawasan yang disebut berpotensi tinggi, yakni wilayah Kinari, Pungguk, dan Marbuk—seluruhnya berada di Bangka Tengah.
“Setelah kelihatan, cadangan akan kami tindak lanjuti di dalam rencana kerja produksi tahun depan,” jelas Adi, merujuk pada tahap survei dan pengeboran yang sedang berlangsung saat ini.
Total luas lahan yang dikelola mencapai 200 hektare, namun Adi mengingatkan bahwa data resmi mengenai cadangan belum bisa dipublikasikan karena masih dalam proses survei lapangan.
Resmi Lewat Surat Menteri ESDM
Sebagai informasi tambahan, pengalihan IUP ini sah secara hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor T-67/MB.04/MEM.B/2024 yang terbit pada 1 Februari 2024.
Artinya, PT Timah kini memiliki landasan kuat untuk mengembangkan kembali bekas wilayah operasional PT Koba Tin yang sempat vakum bertahun-tahun.
Sinergi Hilirisasi dan Produktivitas
Dari sisi industri, ini adalah sinyal bahwa PT Timah tak hanya fokus pada peningkatan produktivitas, tapi juga pada pemanfaatan aset nasional secara optimal—khususnya dalam upaya mendukung hilirisasi sektor mineral dan pertambangan.
Langkah ini sejalan dengan dorongan pemerintah untuk mengefisienkan lahan-lahan tambang idle dan mengintegrasikan rantai pasok pertambangan dari hulu ke hilir secara berkelanjutan.
Raners, mari kita kawal terus langkah PT Timah ini. Sebab bukan cuma bicara tambang, tapi juga soal pengelolaan sumber daya alam secara adil, produktif, dan pro-lingkungan.
Tetap pantau kabar lanjutan eksplorasi ini hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri