Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Proyek penyediaan air bersih berskala besar tengah dikebut di Kota Bandung. Targetnya? Nggak main-main, sebanyak 1,8 juta warga di 16 kecamatan bakal dapat akses air bersih lewat sistem yang digarap bareng oleh Holding BUMN Danareksa dan Indonesia Water Fund (IWF).
Langkah ini bagian dari proyek SPAM Kota Bandung Terintegrasi yang dirancang untuk menghadirkan 457 ribu sambungan rumah tangga hingga sektor produktif. Dan ini bukan sekadar janji, Raners—dokumen pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) PT Air Minum Bandung Terintegrasi telah resmi diserahkan ke Perumda Tirtawening sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).
“Proyek SPAM Kota Bandung Terintegrasi merupakan pilot project IWF yang berkomitmen untuk menjawab tantangan ketersediaan air bersih, khususnya di wilayah urban dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi seperti Kota Bandung,” ujar Chris Soemijantoro, Direktur Investasi 1 Holding BUMN Danareksa, Kamis (12/6/2025).
Infrastruktur Serius untuk Kota yang Haus
Pembangunan sistem ini nggak main-main, Raners. Proyek SPAM Bandung meliputi pembangunan Water Treatment Plant (WTP) seluas 5,1 hektare dengan kapasitas 3.500 liter per detik, plus jaringan pipa sepanjang 1.200 km. Angka ini ditujukan untuk mengejar kebutuhan air Kota Bandung yang diprediksi mencapai 8.000 liter per detik pada tahun ini.
“Kehadiran IWF adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat layanan infrastruktur dasar yang berkelanjutan, inklusif, serta selaras dengan Astacita Pemerintah,” tegas Chris lagi.
Fakta lainnya, Raners: cadangan air tanah di Bandung terus menyusut, bahkan turun 25 cm per tahun. Kalau nggak ada langkah strategis seperti ini, bukan nggak mungkin kita bakal kekurangan pasokan air bersih dalam waktu dekat.
Sinergi Lokal dan Global
Yang bikin proyek ini menarik adalah model kolaboratifnya. Holding Danareksa menggandeng SUEZ Indonesia (Hong Kong) Limited sebagai mitra internasional, Perum Jasa Tirta II sebagai sinergi antar-BUMN, dan tentunya didukung penuh Perumda Tirtawening dari Kota Bandung.
“IWF dirancang sebagai platform investasi kolaboratif yang dapat diakses oleh para investor global dan domestik, baik untuk proyek baru maupun akuisisi proyek yang sudah jalan,” jelas Chris.
Dengan begitu, proyek ini bukan hanya solusi, tapi juga model investasi sosial yang bisa direplikasi untuk kota lain di Indonesia. Dan ini bukan cuma urusan teknis air bersih, loh—ini soal menjamin hak dasar warga dan fondasi untuk kesehatan, ekonomi, dan keberlanjutan kota.
Air Bersih Itu Hak, Bukan Bonus
“Kami percaya bahwa air bersih adalah hak dasar sekaligus fondasi bagi kemajuan ekonomi dan kesehatan masyarakat,” ujar Chris menutup pernyataannya.
Raners! Ketika urbanisasi bikin kebutuhan melonjak, dan cadangan air tanah menyusut, inisiatif semacam ini nggak cuma penting—tapi wajib didukung dan dikawal bersama.
Terus ikuti progres infrastruktur untuk kesejahteraan warga hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: HO-Pemprov Jabar
