Data Pasar Saham Indonesia

Optimisme Energi Nasional dari Bintuni: Bahlil Pastikan Produksi Gas dan Minyak Aman

Ketahanan energi Indonesia 2025
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas LNG Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Rabu (11/6/2025). Foto: HO-Humas Kementerian ESDM

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia berada di jalur yang benar untuk mencapai ketahanan energi nasional. Hal ini disampaikannya usai meninjau langsung operasional LNG Tangguh dan proyek migas Genting Oil Kasuri di Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (11/6/2025).

“Kita tahu bahwa sepertiga dari total produksi gas di Indonesia disuplai dari LNG Tangguh dan oleh karena itu kita harus jaga terus lifting dan stabilitasnya,” ujar Menteri Bahlil seperti dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis.

Raners, sejak Oktober 2023 lalu, pengoperasian Train 3 LNG Tangguh berhasil meningkatkan kapasitas kilang menjadi 11,4 juta ton LNG per tahun—angka yang setara dengan 180 standar kargo. Angka ini jadi kunci penguatan pasokan gas nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Gas Kasuri, Cadangan Strategis dari Timur

Gak berhenti di LNG Tangguh, Bahlil juga mengungkap progres Genting Oil Kasuri yang bakal jadi sumber gas besar untuk kebutuhan dalam negeri.

“Di Genting Oil Kasuri, dari 5 sumur yang sudah dibuka, 4 di antaranya sudah 100 persen selesai, sisanya lagi ongoing 30 persen. Kemudian, untuk camp-nya, progres sudah mencapai 20-22 persen,” jelasnya.

Kalau semua berjalan lancar, diproyeksikan pada 2027 nanti produksi bisa mencapai 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka ini tergolong signifikan untuk mengantisipasi potensi defisit pasokan gas nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Namun bukan tanpa tantangan. Salah satu wilayah kerja (WK) migas, Mogoi, masih belum berkembang karena urusan kerja sama yang mandek.

“Mogoi ini punya Pertamina, tapi kerja sama dengan pengusahanya yang tidak selesai-selesai sampai sekarang. Jadi, ini akan dicabut, diambil alih karena di situ kita akan cepat memproduksi minimal mendapat 40 MMSCFD dan itu bisa kita lakukan kurang lebih satu tahun konstruksi,” beber Bahlil.

Gak Cuma Gas, Minyak Juga Digenjot

Raners, bicara energi nasional nggak lengkap kalau nggak menyinggung minyak bumi. Bahlil bilang, pemerintah sedang memacu tambahan 30 ribu barel per hari dari ladang minyak di Cepu.

“Program untuk ketahanan energi kita ini bukan hanya sekadar tema-tema, tapi insya Allah kita akan melakukan dengan baik dan nanti Bapak Presiden Prabowo akan meresmikan. Ada penambahan minyak 30 ribu barrel per day di Cepu. Insya Allah, di 2025 ini target APBN terhadap lifting minyak maupun lifting gas akan tercapai,” sebutnya mantap.

Ketahanan Energi, Bukan Wacana

Kalau melihat langsung ke lapangan seperti ini, optimisme Menteri Bahlil bukan cuma basa-basi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Papua Barat bukan cuma wilayah strategis secara geografis, tapi juga cadangan energi masa depan Indonesia.

Raners! Menuju 2025, ketahanan energi nasional bakal sangat ditentukan oleh kemampuan kita mengelola ladang-ladang potensial seperti di Teluk Bintuni. Jadi jangan lewatkan liputan strategis lainnya, hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.

DSK | Foto: HO-Humas Kementerian ESDM

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x