Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Di tengah keterbatasan lahan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memilih jalur teknologi sebagai senjata utama memperkuat ketahanan pangan perkotaan. Fokusnya: urban farming dengan pendekatan cerdas dan terintegrasi.
“Kami selalu mengedepankan teknologi pertanian untuk meningkatkan dan memperkuat ketahanan pangan di Jakarta,” tegas Kepala Dinas KPKP DKI, Hasudungan Sidabalok, dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Dengan kata lain, Jakarta nggak bisa mengandalkan pola konvensional karena keterbatasan lahan. Makanya, solusi masa depan nggak cukup hanya bibit dan cangkul—tapi perlu fiber, rak hidroponik, dan sistem terpadu yang menyatu dalam satu gerakan kota.
Jakarta Gak Punya Sawah, Tapi Punya Teras
Hasudungan mengakui, sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di ibu kota masih kalah bersaing dibanding daerah lain. Tapi bukan berarti menyerah. Urban farming jadi andalan.
“Hal itu apabila kita laksanakan dengan model seperti ini, fokus pada teknologi pertanian, ‘urban farming’ dan mengembangkan model ‘urban farming’, saya yakin dan optimis bisa kita laksanakan dengan baik,” ujarnya penuh semangat.
Peningkatan produksi urban farming di Jakarta mencapai sekitar 2,5 persen sepanjang 2023–2026, dan angka ini menunjukkan tren positif. Urban farming bukan sekadar tren gaya hidup, tapi sudah jadi bagian penting sistem pangan kota.
Program Masif dan Terpadu
Selama ini, bantuan-bantuan ke masyarakat masih cenderung parsial. Misalnya, pembagian rak hidroponik tanpa integrasi dengan pelatihan lanjutan. Inilah yang menurut Hasudungan perlu direformasi secara menyeluruh.
“Selama ini saya lihat pemberian bantuan itu sendiri-sendiri. Misalnya, pembagian fiber sendiri, rak hidroponik sendiri, kemudian juga sterilisasi hewan peliharaan juga dilaksanakan sendiri,” tuturnya.
Model ketahanan pangan baru Jakarta bakal berbasis kolaborasi lintas UKPD dan komunitas. Hasudungan mendorong setiap program dilaksanakan secara kolektif, dari hulu ke hilir. Nggak bisa lagi bekerja sendiri-sendiri di tengah tantangan pangan global.
Raners! Kalau dulu kita cuma kenal sayur mayur dari pasar, sekarang kita bisa panen di balkon rumah. Urban farming bukan cuma solusi darurat, tapi langkah strategis untuk menjaga masa depan pangan kota.
Terus pantau inovasi pangan Jakarta hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: Istimewa