Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Gerakan ekonomi desa mendapat angin segar. Anggota DPD RI asal Jawa Barat, Aanya Rina Casmayanti—yang akrab disapa Teh Aanya—mendorong percepatan pendirian Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa di Jabar. Menurutnya, ini bukan sekadar program pencitraan. Ini ikhtiar besar untuk memutus ketergantungan warga desa dari rentenir, pinjol, dan tengkulak.
Dalam pernyataan tertulisnya Rabu (11/6/2025), Teh Aanya menyebut KMP sebagai langkah strategis, bukan seremoni.
“Koperasi Merah Putih harus menjadi legacy, bukan sekadar prasasti. Ini era baru, di mana desa jadi pusat pembangunan. Jangan biarkan program ini tinggal nama tanpa hasil nyata,” tegasnya.
Target Ribuan Desa, Tantangan Masih Ada
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat saat ini menargetkan 5.311 desa membentuk unit KMP sebelum peringatan Hari Koperasi, 12 Juli mendatang. Teh Aanya mengapresiasi upaya dinas yang menggandeng pemkab/pemkot, namun menyoroti kendala teknis di beberapa titik seperti Depok.
“Hari Koperasi tinggal hitungan hari. Saya yakin Dinas bisa menyelesaikan persoalan miskomunikasi dengan Pemkot Depok. Koperasi ini harus berdiri serentak,” ujarnya dengan optimistis.
Raners, dorongan ini bukan tanpa alasan. Tanpa kehadiran koperasi desa yang kuat, petani dan UMKM akan terus terjebak dalam siklus ekonomi yang timpang.
Empat Fondasi Koperasi: Man, Machine, Money, Method
Teh Aanya menekankan bahwa KMP harus dikelola secara profesional, bukan asal jalan. Ia menyebut empat fondasi yang wajib ada: SDM berintegritas (Man), sarana dan infrastruktur (Machine), modal awal yang cukup (Money), dan strategi bisnis terukur (Method).
“Saya akan pastikan KMP punya empat fondasi kuat: Man, Machine, Money, and Method. Harus ada keseriusan agar KMP benar-benar memberi dampak,” tutur Teh Aanya.
Bukan cuma slogan, KMP dirancang terintegrasi dengan sektor penting desa seperti simpan pinjam, apotek murah, klinik desa, logistik, hingga sembako. Setiap unit akan mendapat modal awal Rp3–5 miliar dan ditargetkan dapat membantu menekan inflasi serta memperkuat distribusi produk lokal.
Program Nasional, Dampak Lokal
KMP sendiri merupakan program unggulan nasional berdasarkan Inpres No. 9 Tahun 2025. Dengan semangat gotong royong dan inklusi, koperasi ini jadi harapan besar untuk mewujudkan ekonomi desa yang mandiri.
Sebagai senator, Teh Aanya berkomitmen mengawal sinergi antara Pemprov, Kementerian Desa, dan Kementerian Koperasi agar gerakan ini nggak mandek di tengah jalan.
“Kuncinya adalah konsistensi dan inovasi berkelanjutan. Kalau ini berhasil, anak cucu kita akan mengenang KMP sebagai tonggak kebangkitan ekonomi desa,” tutupnya.
Raners! Di tengah tantangan ekonomi hari ini, semangat koperasi bukan sekadar ide lama yang usang. Dengan sentuhan sistem dan strategi baru, desa bisa bangkit jadi motor ekonomi bangsa. Terus ikuti perkembangan KMP dan suara dari akar rumput hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: HO-Humas DPD RI