Info Terkini dari Ranah Publik, Bandung – Raners! Dunia pendidikan lagi-lagi tercoreng. Di tengah proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), Pemkot Bandung sedang menyelidiki dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang nilainya fantastis — disebut-sebut mencapai Rp8 juta per kursi.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan akan menindak tegas jika ditemukan bukti sahih, baik terhadap penerima maupun pemberi suap.
“Kalau baru indikasi, maka akan diberi peringatan keras dan sanksi administrasi berat. Tapi kalau sudah terbukti ada transaksi, langsung proses pidana,” kata Farhan, Rabu (11/6/2025).
Bukan Cuma Indikasi, Tapi Sudah Mengkhawatirkan
Raners, dari informasi awal yang diperoleh Pemkot, nilai pungli yang mengemuka berkisar Rp5 juta hingga Rp8 juta per kursi sekolah. Sayangnya, belum ada nama sekolah atau individu yang diumumkan karena penyelidikan masih berlangsung.
“Kita belum bisa buka detailnya karena ini sedang berjalan. Tapi jumlahnya cukup signifikan,” ujar Farhan lagi.
Nah lo, kalau sudah begini, jelas Raners—masalah ini bukan sekadar isu kecil, tapi berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan.
Imbauan Serius untuk Orang Tua
Farhan pun nggak tinggal diam. Ia mengimbau keras para orang tua agar tidak tergoda membayar uang kepada oknum yang mengaku bisa “meloloskan” anak mereka.
“Yang pidana itu bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi. Jadi orang tua jangan pernah coba-coba,” tegasnya.
Kalimat ini jadi pengingat penting bahwa praktik suap di dunia pendidikan bukan cuma soal oknum internal, tapi juga ada celah dari luar—termasuk masyarakat sendiri yang kurang waspada atau bahkan sengaja terlibat.
Saber Pungli Disiagakan, Pendidikan Harus Bersih!
Pemkot Bandung telah berkoordinasi erat dengan aparat penegak hukum dan Satuan Tugas Saber Pungli. Semua laporan akan ditindaklanjuti, tanpa pandang bulu.
“Kami tidak ingin ada yang merasa dilindungi atau diperlakukan istimewa,” katanya.
“Kita ingin memastikan akses pendidikan di Bandung ini bersih, adil, dan berpihak pada anak-anak, bukan pada uang,” lanjut Farhan menegaskan komitmennya.
Raners! Ini bukan sekadar janji pejabat, tapi sinyal kuat bahwa pendidikan di Bandung mesti dibersihkan dari praktik curang yang bikin miris. Jangan beri ruang untuk pungli, karena pendidikan adalah hak, bukan transaksi.
Tetap ikuti perkembangannya hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
GUNS | Foto: HO-Pemkot Bandung
