Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Presiden Prabowo Subianto resmi memimpin rapat terbatas (ratas) membahas pembangunan Giant Sea Wall—tanggul laut raksasa yang bakal membentang dari Cilegon hingga Gresik, dengan panjang mencapai 946 km di sepanjang pantai utara (pantura) Pulau Jawa.
Langkah ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Seperti disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, inisiatif ini jadi simbol keseriusan pemerintah dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut yang makin terasa di wilayah pesisir.
“Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai kesiapan pembentukan tanggul laut (Giant Sea Wall) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” ujar Teddy, Selasa (10/6/2025).
Mencegah Rob, Menjamin Air Bersih
Raners, tanggul laut ini dirancang bukan hanya untuk menahan abrasi dan air rob, tapi juga berfungsi sebagai reservoir air bersih. Artinya, proyek ini juga menjawab krisis pasokan air di daerah-daerah pesisir yang selama ini kesulitan.
“Pembentukan tanggul ini diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih,” tambah Teddy dalam keterangannya.
Jadi, ini bukan semata proyek betonisasi pantai, tapi juga bentuk perlindungan jangka panjang bagi masyarakat pesisir, sekaligus penguatan ketahanan lingkungan yang lebih holistik.
Dari Rencana ke Aksi Nyata
Giant Sea Wall ini sebenarnya bukan proyek baru. Sudah dikaji sejak 2016, proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Belanda dan Korea Selatan. Tapi di era Prabowo, arahannya makin konkret: bukan hanya studi, tapi masuk tahap implementasi.
Koordinasi lintas sektor pun digenjot. Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) terus menjalin sinergi antar pemangku kepentingan.
Raners, artinya ini bukan proyek mimpi. Tapi rencana besar yang butuh eksekusi berani dan cepat. Kalau nggak dimulai sekarang, daerah pesisir bisa makin terancam setiap tahun.
Bonus Bahas Sampah Nasional
Dalam ratas itu, Presiden Prabowo juga membahas penanganan sampah nasional. Pemerintah menggagas Gerakan Nasional Pengelolaan Sampah, dengan kolaborasi investor melalui BPI Danantara Indonesia.
Artinya, pendekatan lingkungan bukan hanya soal infrastruktur besar, tapi juga pengelolaan keseharian—dari pantai ke kota, dari abrasi ke TPS.
Raners! Langkah ini jadi salah satu titik tolak penting menuju masa depan pesisir yang lebih aman dan berdaya. Kita pantau terus realisasi proyek Giant Sea Wall ini—karena perlindungan lingkungan bukan soal wacana, tapi soal keberlangsungan hidup jutaan warga.
Pantau update selanjutnya tetap di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-Biro Pers Sekretariat Presiden