Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Di tengah dorongan global menuju ekonomi rendah karbon, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menunjukkan komitmennya lewat langkah nyata. Sampai April 2025, BNI mencatatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan senilai Rp182,2 triliun, atau 24 persen dari total kreditnya.
Dari angka itu, Rp72,8 triliun khusus dialokasikan untuk sektor hijau—mendukung pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan proyek-proyek ramah lingkungan lainnya.
“Pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BNI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dinamika perubahan iklim juga mendorong sektor perbankan untuk berperan aktif dalam pembiayaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, Minggu (8/6/2025).
Sustainability Linked Loans & Komitmen Hijau
Nggak cuma angka besar, Raners—BNI juga aktif menyalurkan Sustainability Linked Loans (SLL) yang kini sudah mencapai Rp6 triliun. Dana ini mengalir ke sektor-sektor strategis seperti agrifood, baja, kemasan, hingga produk batu bara yang sedang bertransformasi hijau.
“Pembiayaan ini ditujukan untuk mendorong peningkatan kinerja keberlanjutan perusahaan,” kata Okki menambahkan.
Langkah ini nggak asal gas! BNI juga menyertakan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang mewajibkan calon debitur di sektor berisiko tinggi terhadap lingkungan untuk memenuhi standar minimum, termasuk sertifikasi RSPO/ISPO, dokumen AMDAL, dan kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation).
Syarat ini penting agar tak ada kompromi terhadap keberlanjutan—terutama dalam pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.
Fokus pada ESG dan Transisi Energi
Raners, sektor dengan emisi tinggi tetap bisa dibiayai, asal menunjukkan rencana transisi energi yang terukur dan komitmen terhadap prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola).
“Tuntutan pasar dan regulator mendorong bisnis lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. BNI menjawabnya dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam proses bisnis,” ujar Okki.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi BNI sebagai mitra strategis transformasi ekonomi nasional menuju sistem keuangan hijau yang tangguh.
Raners! Di tengah krisis iklim dan tekanan global terhadap keuangan berkelanjutan, langkah BNI ini jadi sinyal kuat bahwa perbankan punya peran besar dalam menyelamatkan bumi—dari balik meja pembiayaan.
Terus ikuti perkembangan ekonomi hijau dan transisi energi hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-BNI