Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Kesederhanaannya dalam menjalani keseharian, termasuk memilih naik busway dan menyempatkan waktu bertemu warga sekitar dan para sahabatnya, menjadi kisah inspiratif. Yup …., Ir. Juaini Yusuf, MM, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, menunjukkan bahwa jabatan tinggi tak harus menjauhkan diri dari rakyat.
“Naik busway? Mantap rasanya,” ujar Ir. Juaini dengan senyum khasnya yang ramah. Bagi beliau, berdiri di tengah padatnya penumpang bukanlah kekurangan, tapi pelajaran tentang syukur dan kebersamaan.
Sebagai pejabat yang sibuk dan selalu berkendaraan dinas mewah, ia justru bersyukur bisa memilih untuk berbagi ruang dengan masyarakat di transportasi umum.
Prinsipnya sederhana: merasakan langsung denyut kehidupan masyarakat adalah bagian dari pelayanan.
Ini bukan sekadar simbol atau pencitraan, tapi bentuk nyata dari kesadaran bahwa pemimpin ada karena rakyat. Itulah yang membuat kehadirannya di ruang publik terasa natural dan penuh makna.
Kesederhanaan Tertanam Sejak Kecil
“Yang penting kita nggak perlu pamer,” tuturnya dengan nada tenang.
Dan Ir. Juaini mengungkapkan bahwa nilai-nilai kesederhanaan sudah ditanamkan orang tuanya sejak dini. Meski memiliki kelebihan, ia tetap memilih untuk hidup sederhana dan rendah hati.
“Jabatan tidak abadi,” ujarnya lagi. Prinsip itu mengajarkan dirinya untuk tidak berubah saat diberi amanah.
Justru semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab untuk menjaga sikap dan integritas. Filosofi inilah yang membuat dirinya diterima luas oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
Kehangatan Sosial: Tanpa Sekat, Tanpa Jarak
Sebagai tokoh masyarakat dan panutan di lingkungan rumahnya maupun di kantor, Ir. Juaini Yusuf, MM menegaskan bahwa “Kalau mau dihargai, kita juga harus menghargai,”.
Dalam pergaulannya, Ir. Juaini tidak membedakan siapa pun. Ia percaya bahwa setiap orang punya hak untuk dihargai dan didengarkan, tanpa melihat jabatan atau status.
Silaturahmi baginya bukan hanya aktivitas sosial, tapi energi kehidupan. Di sela-sela kesibukan, ia tetap menyempatkan waktu untuk sahabat lama dan warga masyarakat. Malam hari, akhir pekan, atau bahkan sebelum berangkat kerja — semua bisa diatur, asalkan ada niat.
Pemimpin Hadir dan Mengakar
Di tengah ketidakpastian sosial dan tekanan ekonomi, kehadiran pemimpin yang membumi adalah harapan banyak orang.
Dan Ir. Juaini Yusuf telah menjawab harapan itu dengan sikap nyata, bukan janji. Ketulusannya menciptakan ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan rakyat, tanpa protokoler yang membatasi.
Raners! obrolan hangat pagi itu pun meninggalkan kesan mendalam: bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin tidak diukur dari fasilitas yang dimiliki, melainkan dari keikhlasannya untuk berbagi, mendengar, dan hadir di tengah masyarakat.
Kesederhanaan bukan kelemahan, tapi justru kekuatan jalan untuk menyentuh hati lebih dalam.
Karena pada akhirnya, yang dikenang bukanlah gelar atau jabatan, melainkan nilai dan cinta yang ditanamkan dalam kehidupan sesama.
Terus ikuti Ranah Publik—Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi yang memberi ruang bagi cerita positif dan inspiratif dari para pemimpin bangsa yang benar-benar hadir untuk rakyatnya.
)**AWN13/ Foto Catur