Info Terkini dari Ranah Publik, Kulon Progo — Raners! Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Wakil Ketua DPD RI, menggelar kegiatan “Sapa Aruh Masyarakat” ke wilayah perbatasan di Kulon Progo (4/6).
Yaitu dalam upaya memperkuat pembangunan desa dan menampung aspirasi masyarakat secara langsung,
Nah, dua titik yang menjadi sorotan kunjungan kali ini adalah Desa Purwosari dan Puncak Suroloyo di Desa Gerbosari.
Yakni dua kawasan pegunungan Menoreh yang menyimpan banyak potensi namun masih tertinggal dari segi infrastruktur.
Turut hadir, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, dan sejumlah OPD dari tingkat kabupaten hingga provinsi, dan sekaligus kegiatan ini menjadi ruang bagi warga desa menyuarakan harapan mereka.
Perjuangkan Pemerataan Pembangunan
Pada kesempatan itu, GKR Hemas menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pemerataan pembangunan.
Ia ingin desa-desa seperti Purwosari dan Gerbosari bisa mendapat perhatian setara dengan kawasan perkotaan.
“Saya ingin menegaskan bahwa komitmen saya adalah memperjuangkan pembangunan daerah secara adil dan merata, dengan keberpihakan pada desa-desa yang selama ini masih terkendala infrastruktur maupun layanan,” ucapnya tegas.
Semangat Membangun dari Akar Rumput
Desa Purwosari, dengan 13 dusun dan lebih dari 5.000 penduduk, memiliki potensi besar di bidang pertanian, peternakan, dan pariwisata.
Namun, dua poros utama akses desa masih perlu perbaikan signifikan agar seluruh wilayah bisa berkembang secara optimal sebagai destinasi wisata alam dan budaya.
Sementara Dukuh Parsuti pun menegaskan harapan warga agar seluruh akses diperbaiki.
Mufti, selaku perwakilan pemuda Karang Taruna, menyampaikan tantangan generasi muda.
Meski memiliki semangat luar biasa, terbatasnya akses sinyal membuat mereka kesulitan dalam mengembangkan potensi digital desa, terutama promosi di media sosial.
“Meskipun kami lahir jauh dari kota, semangat kami untuk membangun desa tidak kalah. Kami hanya butuh dukungan, terutama soal akses sinyal,” katanya penuh semangat.
Aspirasi Muda dari Puncak Suroloyo
Berbeda cerita yang datang dari Desa Gerbosari, tempat Puncak Suroloyo berdiri kokoh di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.
Di sinilah para pemuda justru ingin mendapatkan lebih banyak arahan dan dukungan agar bisa lebih aktif berkontribusi.
Potensi wisata alam yang luar biasa belum diiringi oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Melihat langsung kondisi tersebut, GKR Hemas menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait, terutama soal sinyal dan jalan.
Ia juga mengapresiasi semangat anak-anak muda yang bahkan telah menjadi delegasi ke luar negeri dalam berbagai kegiatan.
“Perjuangan membangun desa harus dimulai dari bawah. Semangat gotong royong dan aspirasi pemuda harus kita fasilitasi,” tambahnya.
Kolaborasi Pemerintah Daerah Jadi Kunci
Oleh karena itu, Raners! Menanggapi berbagai masukan dari masyarakat, Bupati Kulon Progo bersama para OPD menyatakan siap menindaklanjuti dengan cepat.
Dalam forum tersebut hadir pula jajaran penting seperti Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Kepala Dinas PU ESDM DIY, Dinas Pariwisata, hingga Dinas Koperasi dan UKM DIY. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat pembangunan desa.
GKR Hemas pun mengakhiri kegiatan dengan pesan kuat: bahwa desa harus menjadi garda depan pembangunan, bukan lagi pelengkap.
Ia berkomitmen membawa suara rakyat hingga tingkat pusat dan memastikan daerah tertinggal tak lagi termarjinalkan.
Akhirul Kalam, Ranah Publik adalah rumah bagi suara masyarakat. Dengan semangat gotong royong, aspirasi tulus, dan dukungan nyata, desa-desa di pegunungan Menoreh pun bisa tumbuh sejajar dengan kota.
Mari terus semangat membangun dari akar, demi Indonesia yang lebih merata dan berkeadilan.
Ikuti terus perkembangan positif dari wilayah kita hanya di Ranah Publik, ranah nyaman untuk berita dan informasi, loh.
)**AWN13/ Foto DPDRI
