Data Pasar Saham Indonesia

Kompleks Peribadatan di IKN: Simbol Nyata Kota Toleransi Masa Depan

kompleks peribadatan IKN
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono. Foto: Instagram/@basukihadimuljono

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta– Raners! Kalau selama ini kita hanya mendengar jargon “kota toleran”, di Ibu Kota Nusantara (IKN) jargon itu mulai benar-benar diwujudkan. Salah satunya lewat pembangunan kompleks peribadatan lintas agama di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Langkah ini bukan hanya soal bangunan, tapi juga tentang makna filosofis dan komitmen inklusifitas yang ingin ditanamkan sejak awal oleh otoritas pembangunan IKN.

“Visi IKN sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar-umat beragama,” ujar Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, pada Selasa (3/6/2025) ketika ditanya soal fasilitas ibadah di kawasan ibu kota negara baru tersebut.

IKN Bukan Sekadar Kota, Tapi Ruang Bersama

Raners, kompleks peribadatan ini akan jadi ruang simbolik di mana masjid negara, gereja Katolik dan Kristen, wihara, pura, serta kelenteng berdiri berdampingan dalam satu kawasan. Gambaran ini jelas bukan sekadar desain, melainkan penegasan bahwa IKN adalah rumah bersama untuk semua golongan.

“Pembangunan fasilitas ibadah bagi masyarakat sangat penting dan sebagai bagian dari simbol kerukunan di ibu kota Indonesia,” tegas Basuki.

Saat ini, proses pembangunan masjid negara telah berjalan. Setelah itu, giliran gereja Katolik yang akan dibangun. Semuanya dirancang agar mencerminkan nilai gotong royong, harmoni, dan kedamaian.

Makna yang Lebih Dalam dari Sekadar Bangunan

“Pembangunan tempat ibadah dalam satu kompleks tersebut bukan sekadar proyek fisik, tetapi memiliki makna filosofis yang mendalam, yakin menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar-umat beragama di IKN,” lanjutnya.

Langkah ini seolah mengingatkan bahwa pembangunan sebuah ibu kota bukan hanya soal infrastruktur dan birokrasi, tapi juga tentang identitas bangsa.

Dan yang lebih menarik, pembangunan ini sekaligus menegaskan bahwa IKN tidak dibangun untuk satu golongan saja, melainkan untuk semua suku, ras, dan agama.

“Ibu kota Indonesia dibangun sebagai wilayah inklusif, multikultural, dan tidak hanya dihuni etnis atau umat beragama tertentu,” tandas Basuki.

Bukan Retorika, Tapi Komitmen yang Dibangun

Raners! Di tengah isu polarisasi yang kadang memanas di sejumlah daerah, pembangunan kompleks peribadatan ini adalah sinyal kuat bahwa Indonesia masih memegang teguh semangat Bhinneka Tunggal Ika.

IKN mencoba menghadirkan ulang semangat itu bukan hanya lewat narasi, tapi lewat arsitektur kota yang menyatukan, bukan memisahkan.

Dan di sinilah letak harapannya: semoga simbol kerukunan itu nggak cuma jadi monumen diam, tapi benar-benar hidup dalam keseharian masyarakat IKN nantinya.

Terus ikuti perkembangan IKN dan wajah baru Indonesia hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.

DSK | Foto: Instagram/@basukihadimuljono

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x