Info Terkini dari Ranah Publik, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara – Raners! Ada bangunan yang nyaris terlupakan kini menjelma menjadi pusat perhatian dan kebanggaan warga. Yakni Masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Lampuko, Kecamatan Moramo.
Ia telah bertransformasi menjadi ikon wisata religius Sulawesi Tenggara, loh … berkat semangat gotong royong dan kolaborasi antara warga dan pihak swasta.
Masjid berwarna hijau mint dengan atap asimetris, berdiri megah di tepi jalan utama dan menjadi daya tarik bagi siapa pun yang melintas.
Inilah sebuah proyek yang sempat mandek selama tujuh tahun, Masjid Al-Ikhlas pun menjelma menjadi simbol harapan dan perubahan positif, Raners!
Tekad Laode Asri Aziz
Nah, perjalanan panjang pembangunan masjid ini tidak lepas dari tekad Laode Asri Aziz, sang Ketua Pembangunan Masjid yang ditunjuk masyarakat pada tahun 2019.
Asri awalnya ragu menerima amanah tersebut, namun perlahan mulai bergerak dengan merekam kerja bakti warga. Hingga video tersebut sampai ke tangan Wimba Prambada.
Selaku Presiden Komisaris PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS), Wimba merespons positif cepat. Dan awal 2020, tim TMMS langsung turun melakukan survei.
Setelah menemukan kondisi bangunan lama yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, diputuskan membangun masjid baru dari awal.
Dan lagi lagi, meski sempat muncul keraguan akibat pengalaman sebelumnya. Asri bertekad terus berupaya menumbuhkan kepercayaan.
Satu Tahun Pembangunan
Dengan waktu pembangunan sekitar satu tahun, Raners! Masjid Al-Ikhlas akhirnya diresmikan 18 Agustus 2024 oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.
Bangunan dua lantai berukuran 25 x 25 meter ini tampil menonjol dengan warna hijau mint, detail putih, dan menara tinggi berhias kaligrafi “Allah”.
Nggak cuman menjadi tempat ibadah, masjid ini kini ramai dikunjungi pelancong yang penasaran dengan arsitektur uniknya.
Masjid Al-Ikhlas lantas menjadi destinasi wisata religi yang mempromosikan Moramo ke berbagai penjuru Sulawesi.
“Orang yang tadinya hanya lewat, sekarang mampir untuk salat atau sekadar beristirahat. Bahkan kamar mandi dan toiletnya banyak dipuji karena bersih dan nyaman,” ungkap Asri.
Komitmen TMMS
Bahkan selama Ramadan, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat, dari salat tarawih hingga tradisi takjil bersama setiap hari.
Wimba Prambada menegaskan bahwa pembangunan masjid ini merupakan bentuk komitmen TMMS terhadap pembangunan berkelanjutan bersama masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan proyek ini adalah hasil nyata kolaborasi yang harmonis, bukan hanya pencapaian perusahaan semata.
Tapi tak hanya berhenti di masjid, TMMS juga memiliki agenda pengembangan sosial lainnya, seperti program beasiswa dan pengembangan minat bakat anak muda lewat SSB.
Membangun Komunitas Berdaya dan Sejahtera
Direktur TMMS, Herryan Syahputra, pun menyebut proyek ini sebagai simbol dari pendekatan strategis perusahaan dalam membangun komunitas yang berdaya dan sejahtera.
Sekaligus Masjid Al-Ikhlas nggak cuman menjadi tempat salat lima waktu, tetapi juga menjadi ruang tumbuh harapan.
Asri memiliki mimpi besar ke depan—menghadirkan imam berkualitas dari luar daerah, dan menghidupkan kembali program hafalan Quran serta pengajaran mengaji bagi anak-anak.
“Insya Allah, kalau ada yang membimbing dan membantu, kami ingin lebih banyak kegiatan yang memberi manfaat spiritual dan sosial,” harap Asri dengan penuh semangat.
Kisah Masjid Al-Ikhlas, bukti nyata bahwa kerja sama yang tulus antara warga dan dunia usaha bisa mengubah wajah kampung menjadi lebih terang dan penuh makna.
Mari terus ikuti Ranah Publik— nyaman untuk berita dan informasi yang membangun semangat, menggugah hati, dan memberi inspirasi untuk masa depan yang lebih baik.
)***AWN33/ Foto Ist
