Info Terkini dari Ranah Publik, dari Kota Pahlawan, Surabaya – Raners! AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terus mengajak semua pegiat konstitusi fokus mengembalikan Pancasila ke UUD 1945.
Anggota DPD/MPR RI yang juga Ketua DPD RI ke-5, kembali menyuarakan pesan mendalam soal arah perjalanan bangsa.
Pernyataannya yang lugas namun sarat makna tersebut menyerukan agar semua pegiat konstitusi—mulai dari akademisi, praktisi, politisi, hingga para purnawirawan TNI-Polri.
Pancasila Nilai Tertinggi Konstitusi Indonesia
Kembali fokus ke tujuan utama, yakni mengembalikan Pancasila sebagai nilai tertinggi dalam Konstitusi Indonesia.
Perjuangan ini bukan tentang kepentingan kelompok atau pribadi, melainkan soal menjaga jati diri bangsa yang kian terkikis pasca amandemen UUD 1945 pada 1999 hingga 2002, ujarnya.
“Saatnya kita kembali ke ranah fundamental. Jangan biarkan energi perjuangan kita terseret pada hal-hal yang kuratif dan karitatif saja. Bangsa ini akan kembali berjaya jika kedaulatan benar-benar kembali ke tangan rakyat,” tegasnya penuh semangat.
Raners! LaNyalla tak ragu menyebut bahwa amandemen pascareformasi telah mengganti dengan wajah baru yang liberal dan individualistik.
Istiqomah Memperjuangkan Arah Perubahan
Bahkan proses amandemen tak menggunakan pola adendum dan justru menghapus keseluruhan bagian penjelasan.
Padahal itu sejatinya adalah napas dari konstitusi asli bangsa ini, Lo !
Oleh karena itu, LaNyalla mengajak masyarakat untuk istiqomah memperjuangkan arah perubahan yang berpijak pada warisan luhur para pendiri bangsa.
Menurutnya, setelah konstitusi Pancasila dikembalikan, barulah adendum bisa dilakukan untuk menyempurnakan sistem dan mencegah kekeliruan masa lalu terulang kembali.
Transisi menuju semangat reformasi tetap dihargai dan menekankan pentingnya pembatasan masa jabatan presiden. Disamping mengakomodasi terhadap aspirasi publik yang sehat dan konstruktif.
Tak lupa, LaNyalla juga menyampaikan pesan untuk tetap mendengar nasehat dari para tokoh senior bangsa.
Seperti Wakil Presiden RI ke-6, Jenderal (Purn) Try Soetrisno, sebagai simbol perjuangan konstitusional yang perlu dijadikan panutan.
Dengan ketegasan dan kesantunan khasnya, ia membangkitkan optimisme bangsa ini, memiliki harapan besar untuk kembali ke jati dirinya.
Kesadaran Kolektif
Kuncinya ada pada kesadaran kolektif dan keberanian semua elemen bangsa untuk melangkah ke arah yang benar, bukan sekadar pragmatis.
Perjuangan ini usaha mulia untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih berdaulat, adil, dan bermartabat.
Mari jaga semangat ini tetap menyala. Kembalinya Pancasila sebagai ruh konstitusi bukan hanya soal hukum, tapi soal siapa kita sebagai bangsa.
Terus simak Ranah Publik, ranah nyaman untuk berita dan informasi yang menginspirasi perjuangan Indonesia ke arah yang lebih baik.
)***AWN33/ Foto DPDRI