Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2025 yang digelar oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta, Pemprov Jatim sukses meraih 10 penghargaan dari total 12 kategori yang dilombakan.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang saat itu sedang berada di Mekkah.
“Alhamdulillah Pemprov Jatim berhasil memborong 10 penghargaan dari 12 kategori pada Anugerah Adinata Syariah 2025. Penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk terus memperkuat pondasi ekonomi syariah di Jawa Timur,”
— Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur
Ternyata bukan hanya sekadar kemenangan simbolik. Dari sisi implementasi, Jawa Timur memang patut diacungi jempol karena berhasil menyinergikan potensi pesantren dan sistem ekonomi daerah dalam satu ekosistem syariah yang berkelanjutan.
Daftar Juara dan Peran Strategis Ponpes
Raners, inilah daftar pencapaian yang diraih Jatim:
Juara 1: Keuangan Mikro Syariah, Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
Juara 2: Inkubasi Usaha Syariah, Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Zona KHAS)
Juara 3: Industri Halal
Juara 4: Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Syariah
Juara 5: Inovasi Sektor Ekonomi Syariah, Literasi Ekonomi Syariah, Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan, serta Keuangan Sosial Syariah
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa ekonomi syariah bukan sekadar sistem keuangan alternatif, tapi juga strategi pembangunan daerah yang inklusif dan menjangkau semua lapisan masyarakat.
Pesantren Jadi Pilar Ekonomi Syariah
Fakta menarik lainnya, Raners: pondok pesantren di Jatim ternyata jadi motor utama penggerak ekonomi syariah. Dari 7.334 ponpes berizin, 1.210 sudah menjalankan program kewirausahaan dengan total 1.743 unit usaha.
Berikut catatan kontribusi pesantren menurut data terbaru:
74 ponpes telah memperoleh sertifikat halal
5.790 pesantren telah menerapkan digitalisasi sistem
291 ponpes menjadi agen laku pandai
4.494 pesantren memiliki rekening syariah
Gak heran bila capaian Jatim ini nggak hanya bergema di dalam negeri, tapi juga mulai jadi role model pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal dan sistem syariah.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa kekuatan lokal seperti pesantren bisa menjadi ujung tombak kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, apalagi jika didukung sinergi antar-lembaga dan dunia usaha. Mari kawal terus langkah konkret ini menuju ekonomi umat yang makin berdaya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-Biro Adpim Jatim