Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Momen yang selama ini cuma jadi impian di Paris, akhirnya datang juga. Paris Saint-Germain (PSG) resmi menyabet gelar juara Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, usai menang telak 5-0 atas Inter Milan dalam laga final di Stadion Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
“PSG menang, bukan sekadar menang tipis, tapi menggulung Inter Milan tanpa ampun. Skor 5-0!” tulis laman resmi UEFA dalam laporannya dari Muenchen.
Bukan cuma fans PSG yang heboh, dunia sepak bola pun seolah tersentak. Sebab final ini berjalan sepihak – dan PSG tampil bak orkestra sempurna di bawah komando Luis Enrique.
Doué Ganda, Hakimi Panas, dan Mayulu Tutup Pesta
Gol pertama datang di menit ke-12 lewat kaki Achraf Hakimi yang menyelesaikan umpan cerdik dari Desire Doué. Nggak lama berselang, giliran Doué sendiri yang mencatatkan nama di papan skor lewat aksi apik memanfaatkan sodoran Ousmane Dembélé (20′).
Sampai babak pertama berakhir, Inter terlihat kelabakan. Mereka memang sempat bangkit sebentar di awal babak kedua, tapi semuanya buyar ketika Doué mencetak gol keduanya di menit 63.
Raners, pertandingan ini makin panas setelah Khvicha Kvaratskhelia bikin gol keempat usai kerja sama manis dengan Dembélé (73′). Dan pesta ditutup oleh Senny Mayulu (86′) yang memaksimalkan umpan Bradley Barcola.
Inter? Nyaris tanpa jawaban.
PSG Dominan, Inter Gagal Total
Secara statistik, PSG benar-benar dominan. Mereka menguasai 59% bola, mencatat 23 tembakan dengan 8 on target. Sementara Inter Milan hanya melepaskan 8 tembakan dan cuma 2 yang tepat sasaran. Jelas, duel ini lebih mirip pameran kekuatan PSG ketimbang final ketat.
Lebih menarik lagi, ini adalah gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah PSG. Musim 2019/20, mereka sempat sampai final tapi kalah dari Bayern Muenchen. Kini, sejarah ditulis ulang – lebih megah dan penuh gaya.
Redaksi: PSG Bukan Lagi Klub Bintang, Tapi Klub Juara Sejati
Raners, kemenangan ini jadi semacam validasi bahwa proyek jangka panjang PSG bukan cuma soal belanja pemain bintang. Kini mereka punya keseimbangan, kedalaman skuad, dan taktik matang. Luis Enrique berhasil menyatukan ego jadi harmoni.
Dan untuk Inter Milan? Kekalahan menyakitkan ini bisa jadi cambuk untuk bangkit. Tapi malam ini, semua milik Paris.
Nantikan perkembangan lainnya seputar Sepak Bola, tetap di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: Getty Images Sport