Info Terkini dari Ranah Publik, Surabaya – Raners! Upaya mengabadikan keteladanan tokoh bangsa terus digalakkan. Kali ini, KH Muhammad Yusuf Hasyim atau akrab disapa Pak Ud, tengah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmennya untuk mengawal penuh proses ini.
Ulama Pejuang dari Tebuireng
KH Yusuf Hasyim adalah putra bungsu dari pendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy’ari. Sejak muda, ia aktif dalam perjuangan kemerdekaan melalui Laskar Hizbullah, hingga bergabung dengan TNI dan menjabat Letnan Satu, memimpin Kompi II dalam sejumlah operasi militer penting.
Usai pensiun dini dari militer tahun 1956, Yusuf Hasyim kembali ke Tebuireng dan memimpin Pondok Pesantren tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Tebuireng berkembang menjadi pelopor integrasi pendidikan agama dan umum, menandai babak baru modernisasi pesantren yang tetap berakar pada nilai-nilai keulamaan.
Komandan Banser dan Tokoh NU Strategis
Tak hanya di bidang pendidikan, Pak Ud juga merupakan komandan pertama Barisan Ansor Serbaguna (Banser), garda pemuda NU yang hingga kini aktif di berbagai bidang sosial dan keamanan berbasis keislaman. Ia juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBNU periode 1967–1971, masa penting dalam konsolidasi organisasi pasca Orde Lama.
Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya keteladanan beliau:
“Perjuangan dan keteladanan KH Yusuf Hasyim harus kita ikhtiarkan melalui penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Insya Allah beliau pada posisi yang cukup kuat untuk diajukan,” ujar Khofifah, Sabtu (31/5/2025).
Berkas Lengkap, Proses di Tahap Verifikasi
Khofifah menjelaskan bahwa seluruh berkas pengusulan telah lengkap dan saat ini tengah diverifikasi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) di bawah Kementerian Sosial RI.
“Kami optimistis proses berjalan lancar. Seluruh dokumen telah disusun secara komprehensif. Mudah-mudahan tahun ini bisa ditetapkan,” ucapnya.
Dukungan juga datang dari KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Ia menilai proses ini sudah melalui kajian ilmiah, historis, dan administratif yang mendalam.
“Kita doakan dan kawal bersama. Insya Allah tahun ini Pak Ud ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” tuturnya.
Raners! Sosok Pak Ud bukan sekadar tokoh pesantren, tapi juga bagian dari sejarah perjuangan dan pendidikan bangsa. Kalau perjuangan seperti ini berhasil diakui secara nasional, maka semangat Islam yang membela bangsa akan terus jadi inspirasi lintas generasi. Tetap ikuti perkembangan pengusulan ini di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: HO-Biro Adpim Jatim