Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Kunjungan budaya ke Jepara nggak berhenti hanya pada tepukan apresiasi kemarin. Hari ini, Rabu (28/5/2025), Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat kembali menegaskan ikhtiar menjadikan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO lewat kolaborasi konkret lintas negara.
Rangkaian diplomasi budaya yang dimulai Selasa kemarin (27/5/2025) masih terus berlanjut. Hari ini, Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia, Y.M. Armin Limo, mengunjungi sekolah di Jepara yang telah lama menjadikan seni ukir sebagai bagian dari kurikulumnya.
Langkah ini mempertegas bahwa warisan budaya nggak hanya dilestarikan lewat tradisi, tapi juga lewat pendidikan sejak dini.
Dari Inspirasi ke Aksi: Langkah Nyata Menuju UNESCO
Dalam pertemuan sebelumnya, Lestari mengungkap bahwa inisiatif ini lahir dari aspirasi masyarakat sendiri. Ia berkata,
“Saya kedatangan komunitas Seni Ukir Jepara, lalu saya berdiskusi dengan Prof Ismunandar dan darinya kita mendapat informasi Bosnia telah mendapat status WBTb dari Unesco untuk seni ukir Kota Konjic, Bosnia. Prof Ismunandar menjelaskan Indonesia bisa mendapat status WBTb untuk seni ukir Jepara melalui mekanisme ekstensi dari Bosnia.”
Kehadiran Dubes Armin Limo hari ini juga menjadi tindak lanjut dari upaya diplomasi budaya yang intens. Setelah sehari sebelumnya menyaksikan sendiri proses produksi dan berdiskusi dengan para pengrajin, hari ini ia menyelami sisi edukatif seni ukir yang sudah menjadi kurikulum sekolah di Jepara.
“Tadi sore saya menghubungi perwakilan Bosnia di Unesco untuk mulai menjajaki seni ukir Jepara menjadi WBTb Unesco melalui mekanisme ekstensi,” ungkap Armin dalam sambutannya semalam di Pendopo Kabupaten Jepara.
Rupanya kunjungan ini bukan sekadar seremoni, tapi sudah mulai menyentuh akar pelestarian budaya—yakni pendidikan generasi muda.
Lestari: Ini Harus Jadi Ikhtiar Bersama
Dalam acara malam sebelumnya, Lestari juga mengingatkan bahwa proses menuju pengakuan UNESCO memang panjang.
“Indonesia antara lain harus menyiapkan semacam naskah akademik, mengisi formulir yang disediakan Unesco, serta yang paling penting mendapatkan dukungan komunitas ukir Kota Konjic, Bosnia.”
Bupati Jepara Witiarso Utomo pun mendukung penuh langkah ini. Baginya, seni ukir bukan cuma penopang ekonomi, tapi roh dari masyarakat Jepara sendiri.
“Dukungan ini kiranya juga merupakan diplomasi budaya yang mempererat hubungan Indonesia dan Bosnia,” ujarnya.
Pada akhir pertemuan malam itu, berbagai elemen masyarakat Jepara ikut menandatangani dukungan agar seni ukir Jepara masuk dalam daftar WBTb UNESCO. Sebuah sinyal kuat bahwa perjuangan ini bukan milik satu pihak saja.
Raners! Tetap ikuti perkembangan budaya Indonesia hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: Ranah Publik/HO-Humas MPR RI/Maspri