Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Di tengah upaya memulihkan pemerataan ekonomi Indonesia, hadir sebuah gebrakan baru dari Kementerian Koperasi dan UKM. Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih resmi digalakkan sebagai jalan strategis untuk menghapus kesenjangan ekonomi dan menyejahterakan rakyat dari desa.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut koperasi bukan sekadar badan usaha. Ia adalah alat perjuangan, simbol ideologi ekonomi Pancasila yang selama ini terlalu lama berada di pinggiran.
“Koperasi adalah alat perjuangan rakyat untuk mencapai tujuan mulia. Yakni, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perubahan positif dalam perekonomian Indonesia yang lebih progresif dan berkeadilan,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Realita Ketimpangan: Desa Masih Tersisih
Raners, data yang dibuka Budi bikin kita terdiam. Dari outstanding credit perbankan sebesar Rp7.000 triliun, koperasi hanya kebagian 0,2 persen atau sekitar Rp15 triliun. Padahal desa-desa masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar rakyat Indonesia.
“Kontribusi ekonomi desa hanya menyumbang sebesar 14 persen dari ekonomi nasional,” ungkapnya.
Tentu ini jadi alarm. Sebab tanpa intervensi serius, ketimpangan akan terus menganga.
Makanya, lewat Kopdes/Kel Merah Putih, Budi ingin menghidupkan kembali semangat kolektif, gotong royong, dan kemandirian desa, dimulai dari koperasi.
“Sejarah panjang koperasi yang terpinggirkan dalam ekonomi Indonesia, menjadi latar belakang penting dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan gerakan koperasi ini,” tambahnya.
Dari Politik ke Akar Rumput: Puan Maharani Turun Dukungan
Ketua DPR RI Puan Maharani juga angkat suara mendukung program ini. Menurutnya, koperasi bisa menjadi alat transformasi jika tata kelola dan SDM-nya diperkuat.
“Termasuk bentuk usaha yang berkelanjutan, anggota koperasi, modal koperasi dan mitigasi risiko yang baik pula. Saya mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” tegas Puan.
Puan ingin agar koperasi Merah Putih ini nggak sekadar seremoni program, tapi benar-benar jalan baru buat warga desa untuk bangkit dan mandiri.
Kolaborasi Jadi Kunci
Raners, satu hal yang jelas dari narasi ini: koperasi butuh kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, swasta, hingga komunitas desa mesti jalan bareng.
“Ketidakseimbangan ini menjadi sorotan penting yang perlu diselesaikan melalui upaya bersama, dengan membangun dan memperkuat gerakan koperasi,” ucap Menkop.
Raners! Koperasi bukan warisan masa lalu, tapi kendaraan masa depan jika dikelola serius. Dan lewat Merah Putih, desa-desa bisa berdiri gagah di atas potensi mereka sendiri.
Pantau terus pengawalan kebijakan pro-rakyat hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-Kemenkop RI