Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Pasca-gempa 6,3 magnitudo yang mengguncang Provinsi Bengkulu, kini giliran harapan baru mulai dibangun—secara harfiah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan agar seluruh rumah yang rusak dibangun kembali menggunakan spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG).
Rekomendasi ini nggak cuma jadi panduan teknis, tapi juga langkah serius untuk memastikan rumah-rumah insitu—alias dibangun kembali di lokasi yang sama—lebih siap menghadapi guncangan berikutnya.
“BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Dinas PUPR Bengkulu,” tulis BNPB lewat akun resmi mereka, Senin (26/5/2025).
Bangun Lagi, Tapi Lebih Kuat
Raners, nggak cukup hanya membangun ulang, bukan? Yang penting adalah membangun lebih baik. Itu kenapa BNPB juga turun tangan memberikan dukungan dana tunggu hunian, dana stimulan, logistik hingga peralatan agar warga bisa bangkit dengan lebih mantap.
Semua bantuan ini dikombinasikan dan disesuaikan dengan kemampuan pemerintah daerah, supaya nggak terjadi tumpang tindih atau pemborosan anggaran.
“Secara umum seluruh warga pun secara mandiri dan bergotong royong untuk bangkit bersama menghadapi bencana gempa bumi,” ungkap Deputi 1 BNPB Raditya Jati yang mengapresiasi respons Pemda dan masyarakat.
Dari Puing Menuju Pemulihan
Hari Minggu (25/5/2025) kemarin, fokus penanganan lapangan adalah pembersihan puing dan pembongkaran rumah rusak berat. Alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses demolisi—dengan partisipasi warga yang mendukung penuh.
Nggak ada protes. Sebaliknya, warga justru menyambut antusias, karena tahu ini adalah jalan menuju hunian yang lebih layak dan aman.
Tercatat, di Perumahan Rafflesia Asri, Kota Bengkulu, terdapat:
7 rumah rusak berat (prioritas pembangunan ulang)
40 rumah rusak sedang dan ringan (akan direhabilitasi)
Satu Bulan Menuju Rumah Baru
Pembangunan ulang rumah-rumah rusak berat dimulai Senin, 26 Mei 2025, dengan dukungan pendanaan dari berbagai sumber: kas daerah, forum CSR, Baznas, dan donasi kabupaten/kota se-Bengkulu.
Pemda menargetkan pembangunan rumah tersebut rampung dalam satu bulan.
Kalau semuanya berjalan lancar, Raners, bukan cuma atap rumah yang kembali menaungi, tapi juga rasa aman dan optimisme warga yang pulih seiring dengan berdirinya dinding-dinding baru.
Raners! Bengkulu menunjukkan bahwa pemulihan bencana bukan hanya soal tanggap darurat, tapi tentang membangun ulang dengan visi masa depan yang lebih tangguh. Pantau terus progres pemulihannya hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: HO-Humas Pemprov Bengkulu