Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok kembali dikuatkan lewat momen penuh kehormatan. Presiden Prabowo Subianto secara resmi menyambut kedatangan Premier Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang di Istana Merdeka, Minggu (25/5/2025), dalam upacara kenegaraan bertaraf tinggi yang sarat makna simbolis dan diplomatik.
Rangkaian Kehormatan Penuh Simbol Persahabatan
Premier Li Qiang tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut deretan pasukan kehormatan, iringan 11 pasukan motoris, dan 70 pasukan berkuda. Tak hanya itu, lebih dari 3.000 pelajar ikut menyemarakkan penyambutan dengan kibaran bendera merah putih dan bendera Tiongkok di sepanjang jalan dari Monas menuju Istana Merdeka.
Suasana khidmat dan megah terasa saat lagu kebangsaan Tiongkok dikumandangkan, disusul Indonesia Raya, dan 19 dentuman meriam salvo pun menggetarkan langit Jakarta—sebuah penghormatan tertinggi bagi tamu negara.
Dari Ruang Oval ke Ruang Santap: Diplomasi yang Diperkuat
Presiden Prabowo menyambut Premier Li di sisi barat Istana Merdeka dengan hangat, dan kedua pemimpin negara melanjutkan dengan inspeksi pasukan kehormatan, serta sesi perkenalan delegasi resmi.
Delegasi Indonesia sendiri diisi nama-nama strategis: Airlangga Hartarto, Rosan Roeslani, Sjafrie Sjamsoeddin, Sakti Wahyu Trenggono, Brian Yuliarto, hingga Luhut Binsar Pandjaitan dan Perry Warjiyo—menandakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan urusan nyata lintas sektor.
Selanjutnya, pertemuan bilateral digelar di Ruang Oval Istana Merdeka, membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang: ekonomi, investasi, teknologi, hingga pertanian dan kelautan.
Sebagai penutup, Presiden Prabowo menjamu Premier Li dan rombongan dalam santap siang resmi di Istana Negara—sebuah momen ringan namun tetap sarat diplomasi.
Diplomasi Asia, Posisi Indonesia Kian Sentral
Raners, kunjungan ini bukan sekadar simbolik. Ia mengukuhkan Indonesia–Tiongkok sebagai mitra strategis kawasan, sekaligus memperlihatkan bahwa dalam era kepemimpinan Prabowo, diplomasi Asia tetap menjadi pilar utama.
Penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) turut mengikat kerja sama kedua negara dalam jangka panjang. Dan dari sisi gaya kepemimpinan, Prabowo menunjukkan bahwa respek budaya dan sikap negarawan tetap jadi wajah utama Indonesia di panggung global.
Raners! Di balik dentuman meriam dan upacara penuh tata krama diplomatik, ada pesan yang lebih dalam: bahwa kerja sama antarnegara dibangun dari kepercayaan, kesetaraan, dan keseriusan menatap masa depan bersama.
Terus ikuti langkah strategis Indonesia di kawasan hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: BPMI Setpres/Instagram/@presidenrepublikindonesia