Info Terkini dari Ranah Publik, Batam – Raners! Indonesia kembali mencetak sejarah investasi strategis. Kali ini lewat GreenBank Corporation Jepang yang resmi teken Joint Venture Agreement dengan Wiraraja Strategic untuk proyek bernilai 1 miliar dolar AS alias sekitar Rp16,3 triliun!
Kerja sama itu diumumkan dalam forum bisnis bertajuk “Regional Infrastructure Investment Opportunities for Economic Transformation” yang digelar di Paviliun Indonesia, World Expo 2025 Osaka, Kamis (22/5/2025) kemarin.
Dari Galang untuk Dunia: Ekosistem Industri Hijau Dimulai
Raners, proyek ini bukan proyek biasa. PSN bertajuk Wiraraja Green Renewable Energy & Smart Eco Industrial Park (GESEIP) ini akan berdiri di Pulau Galang, Batam, dan jadi bagian dari kawasan FTZ (Free Trade Zone) yang punya keunggulan logistik strategis.
“Kami yakin dan optimistis bahwa Indonesia akan terus menjadi tujuan utama investasi global dan mampu bersaing secara kompetitif di kawasan,” kata Akhmad Ma’ruf Maulana, Presiden Direktur Wiraraja Indonesia.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai instansi strategis mulai dari Bappenas, BP Batam, Pemprov Kepri, Kementerian Investasi, Kemenperin, hingga Kementerian LHK dan KKP.
Menariknya, proyek ini telah resmi dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Prabowo Subianto, sesuai RPJMN Nomor 12 Tahun 2025–2030. Artinya, proyek ini dikawal langsung dalam kerangka pembangunan jangka menengah nasional.
Optimisme Jepang & Diplomasi Investasi Multilevel
Gak hanya dari pihak Indonesia, antusiasme juga datang dari Jepang. Konsul Jenderal RI Osaka John Tjahjanto Boestami menyatakan forum ini menandai babak baru kemitraan yang lebih luas dan dalam.
“Hari ini, kita menyaksikan evolusi penting menuju kerja sama yang lebih terdesentralisasi dan multilevel antara Indonesia dan Jepang,” jelas Konjen John.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas, Kurniawan Ariadi, menekankan bahwa transformasi ekonomi Indonesia harus berbasis inovasi dan keahlian tinggi.
“Kita harus beralih dari ekonomi berbasis tenaga kerja murah ke ekonomi berbasis pengetahuan, inovasi, dan keterampilan tinggi,” ujarnya.
Tiga wilayah menjadi pilot program: Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Bali, ditambah Jawa Barat sebagai pionir transformasi industri masa depan berbasis kawasan pintar (smart integrated area).
FTZ Batam Makin Ganas, Investasi Siap Dihisap
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Kepri, Joni Hendra Putra, mengingatkan bahwa Batam dan sekitarnya adalah ladang emas bagi para investor.
“Dengan status sebagai Free Trade Zone dan realisasi investasi pada 2024 sebesar Rp47,26 triliun, Kepulauan Riau menawarkan peluang besar, terutama di sektor energi, digital, dan kawasan industri,” jelas Joni.
Raners! Ini bukan cuma soal lahan industri, tapi soal masa depan Indonesia sebagai pusat energi hijau dan kawasan cerdas. Batam bukan hanya bersiap, tapi sudah bergerak.
Ikuti terus perkembangan proyek ini hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: HO-Kadin