Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Wacana menaikkan batas usia pensiun bagi aparatur sipil negara (ASN) kembali jadi topik hangat. Tapi Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan: sebelum dilangkah lebih jauh, kajian mendalam harus jadi fondasi.
Pernyataan itu ia sampaikan usai pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Kompleks Parlemen, Senayan, Minggu (25/5/2025).
“Ya sebaiknya itu (usulan kenaikan batas usia pensiun) dikaji dulu lebih lanjut,” ujar Puan saat menjawab pertanyaan wartawan.
Antara Produktivitas dan Anggaran
Bukan sekadar formalitas, Puan menekankan bahwa tujuan utama dari ASN tetap pada pelayanan masyarakat. Jadi sebelum usulan ini disetujui, harus ada data konkret soal dampaknya terhadap produktivitas dan efisiensi birokrasi.
“Yang penting itu kan bagaimana nantinya ASN itu bisa lebih efektif dalam melayani masyarakat. Jadi, apakah kajiannya itu sudah ada, dasarnya apa?” lanjutnya.
Ia juga menyoroti aspek lain yang nggak kalah penting: potensi dampaknya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kalau usulan itu disetujui, ya tentu harus dipastikan tidak membebani APBN,” jelasnya.
Dengan kata lain, kebijakan ini bukan cuma soal memperpanjang masa kerja, tapi harus benar-benar menguntungkan negara dan masyarakat secara keseluruhan.
Usulan Resmi dari Korpri
Raners, sebelumnya Korpri melalui Ketua Umumnya, Zudan Arif Fakrullah, menyatakan telah mengusulkan kenaikan batas usia pensiun ASN kepada Presiden, Ketua DPR, dan Menteri PAN-RB.
“Pengusulan kenaikan batas usia pensiun ini bertujuan mendorong keahlian dan karier pegawai ASN, dan saya lihat tingkat harapan hidup yang semakin meningkat sehingga wajar batas usia pensiun ASN ditambah, baik yang berada pada jabatan struktural maupun jabatan fungsional,” ujar Zudan dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025) kemarin.
Usulan ini lahir dari pertimbangan bahwa usia harapan hidup meningkat, serta adanya kebutuhan memperpanjang masa pengabdian ASN yang dinilai masih produktif.
Raners! Gimana menurut kamu? Apakah usia pensiun ASN perlu ditambah agar lebih banyak pengalaman bisa dimanfaatkan? Atau justru memberi ruang bagi regenerasi birokrasi muda lebih penting? Pantau terus perkembangan wacana ini hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
DSK | Foto: ANTARA/Rio Feisal