Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta– Raners! Setelah penantian panjang, Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri dahaga gelar dengan menjuarai Liga Europa 2024/25 usai mengalahkan Manchester United 1-0 di final yang berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB.
Gol tunggal Brennan Johnson di babak pertama bukan cuma jadi penentu kemenangan, tapi juga membuka bab baru dalam sejarah klub asal London ini. Gak heran kalau Son Heung-min terlihat begitu emosional selepas peluit akhir dibunyikan.
“Hari ini mimpi menjadi kenyataan. Saya merasa seperti orang paling bahagia di dunia,” ujar Son dikutip dari TNT Sports.
Statistik Dominan, Tapi Tottenham Lebih Efisien
Raners, secara statistik sebenarnya MU tampil lebih dominan: 73% penguasaan bola dan 16 tembakan—enam di antaranya tepat sasaran. Tapi dominasi itu justru tak berarti banyak saat lini belakang Tottenham tampil disiplin dan Vicario tampil gemilang di bawah mistar.
MU sempat menekan sejak awal, dengan Amad Diallo punya dua peluang emas di awal laga. Tapi Tottenham justru mencetak gol lebih dulu lewat skema serangan cepat: umpan dari Pape Matar Sarr yang diselesaikan Brennan Johnson pada menit ke-42.
Sebuah gol yang bukan hanya cantik, tapi juga mengubah ritme pertandingan total.
Son: Dari Pahit Liga Champions 2019 ke Euforia Liga Europa 2025
Buat Son Heung-min, momen ini bukan sekadar juara. Ini adalah penebusan atas luka lama saat kalah di final Liga Champions 2019. Kini, di usia 32 tahun, ia satu-satunya pemain dari skuad 2019 yang kembali tampil di final Eropa dan menutupnya dengan tawa bahagia.
“Saya benar-benar merasakan tekanan. Dalam tujuh hari terakhir, saya terus memimpikan pertandingan ini setiap malam,” katanya.
“Saya sangat bangga menjadi orang Korea. Terima kasih untuk semua fans di Korea yang tetap mendukung saya meski harus begadang,” tambahnya penuh haru.
Tiket Liga Champions dari Jalur Juara
Menariknya, Raners, kemenangan ini sekaligus membawa Tottenham ke Liga Champions musim depan—sebuah capaian luar biasa mengingat mereka hanya finis di peringkat ke-17 Liga Inggris musim ini. Sebuah loncatan dari jurang menuju panggung elite Eropa!
Raners! Kisah ini bukan sekadar soal trofi, tapi tentang kesetiaan, proses, dan penebusan. Son yang bertahan, Spurs yang berjuang, dan Brennan Johnson yang jadi pahlawan baru.
Yuk pantau terus kisah inspiratif dari dunia olahraga hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
AM | Foto: X/@EuropaLeague