Data Pasar Saham Indonesia

Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Purwokerto–Wonosobo, Bikin Transportasi Murah Nyaman untuk Rakyat

Info Terkini Dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Meski baru wacana nih namun patut diapresiasi. Pasalnya wacana reaktivasi jalur kereta Purwokerto–Wonosobo kembali mencuat. Adalah GKR Hemas dan anggota DPD RI yang mendorong penguatan transportasi publik yang aman, murah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Dan perlu diketahui pula, jalur kereta ini meski telah tertidur puluhan tahun, masih dinilai strategis untuk angkutan logistik, pariwisata, hingga koneksi bandara. Apa kata para senator dan Dirjen Perkeretaapian?

Diskusi hangat di Gedung DPD RI, Rabu (21/5), menghadirkan semangat baru dalam membangun konektivitas wilayah demi kesejahteraan rakyat.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Wakil Ketua DPD RI, menekankan bahwa kereta api adalah moda transportasi strategis yang selama ini berperan penting dalam menggerakkan roda ekonomi lokal, terutama di daerah-daerah pedesaan.

“Kereta api membantu petani membawa hasil panen ke pasar dengan murah dan efisien. Ini bukan sekadar moda transportasi, tapi urat nadi ekonomi rakyat kecil,” ujarnya penuh harap.

Jalur Hidup Ekonomi Lokal

Dalam rapat diskusi yang juga dihadiri jajaran Komite II DPD RI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, GKR Hemas menggarisbawahi pentingnya penambahan dan reaktivasi jalur kereta, salah satunya rute Purwokerto–Purbalingga–Banjarnegara–Wonosobo.

Rute ini dinilai akan membuka akses daerah terisolasi, menekan biaya logistik, hingga mempercepat mobilitas warga.

“Saya percaya ketika rel ini aktif kembali, bukan hanya warga yang terbantu, tapi UMKM dan petani juga akan lebih hidup. Perjalanan lebih cepat, biaya lebih ringan, dan akses lebih luas,” sambung Hemas dalam nada optimis.

Solusi Kemacetan Wilayah Selatan

Sementara Senator Abdul Kholik dari Jawa Tengah menambahkan bahwa rute Purwokerto–Wonosobo memiliki potensi wisata yang besar, terutama untuk mendukung kunjungan ke Dataran Tinggi Dieng.

Ia menilai jalur ini juga bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan di jalur darat Semarang–Wonosobo yang sering padat.

“Bayangkan naik kereta panoramik ke pegunungan Dieng, bukan hanya nyaman tapi akan menjadi daya tarik wisata yang unik. Ditambah, koneksi langsung ke Bandara Jenderal Soedirman akan menciptakan sinergi moda transportasi yang sangat dibutuhkan,” tuturnya antusias.

Disisi lain, menanggapi aspirasi tersebut, Direktur Prasarana Kereta Api, Jujun Endah Wahjuningrum memaparkan bahwa reaktivasi jalur ini bukan perkara mudah. Dari total panjang jalur 92,82 km, banyak stasiun telah beralih fungsi dan sejumlah jembatan lapuk tak bisa digunakan lagi.

“Dari delapan stasiun yang ada, hanya satu yang hilang total. Tujuh lainnya sudah jadi toko, rumah warga, bahkan tempat belajar anak-anak. Ini tentu jadi tantangan teknis yang besar,” jelas Jujun.

Ia juga menyebut bahwa sejak 2022, Dirjen Perkeretaapian bersama PT KAI sudah melakukan kajian mendalam terkait potensi pengaktifan ulang jalur ini, dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan kelayakan lahan.

Inilah semangat untuk menghidupkan kembali rel-rel yang lama mati tetap membara.

Semangat Baru Rel Tua

Terlebih dalam kesempatan itu, GKR Hemas menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan tragis yang melibatkan KA Malioboro Ekspres di Magetan, yang merenggut empat nyawa warga.

Sehingga menjadi pengingat bahwa sistem transportasi publik harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan evaluasi menyeluruh.

“Negara punya kewajiban penuh melindungi warganya. Kita harus dorong peningkatan manajemen dan keselamatan di semua lini perkeretaapian,” ujarnya.

GKR Hemas menegaskan bahwa suara rakyat harus terus diperjuangkan demi terciptanya transportasi publik yang layak, aman, dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.

Transportasi bukan hanya soal perjalanan, tapi tentang membuka peluang hidup yang lebih baik. Dan dari rel-rel yang sempat mati itu, kini tumbuh harapan baru akan konektivitas, pemerataan pembangunan, dan kehidupan yang lebih mudah.

Diskusi ini ditutup dengan komitmen untuk melakukan tinjauan lapangan dan pembahasan lanjutan bersama para pemangku kepentingan.

Terus ikuti Ranah Publik – ranah nyaman untuk informasi dan berita yang menggugah, membangun, dan menyentuh hati rakyat Indonesia. Karena dari suara publik, lahirlah kebijakan yang lebih bijak.

)**Awn33/ Foto DPDRI

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x