Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Isu stunting, ketimpangan layanan kesehatan, hingga kebutuhan literasi jadi sorotan serius Agita Nurfianti..loh dan mencuat pada rapat konsultasi antara DPD RI dan Kemenko PMK di Jakarta.
Anggota DPD RI dari Jawa Barat ini, tampil vokal menyuarakan sejumlah persoalan tersebut yang dirasa masih luput dari perhatian pemerintah. Seperti hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari—dari gizi balita, kondisi Posyandu, hingga perlindungan korban kekerasan.
Dengan gaya bicara lugas dan penuh empati, ia menjabarkan beragam keresahan publik yang selama ini hanya dibicarakan di tingkat akar rumpu
Program KB Masa Depan
Bagi Agita, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar penting dalam membangun kualitas keluarga. Karena menyentuh urusan gizi, kesehatan ibu dan anak, hingga kesiapan orang tua dalam membesarkan generasi masa depan.
“KB bukan sekadar alat kontrasepsi, tapi soal kapasitas keluarga menjalani hidup yang sehat dan sejahtera,” ujarnya.
Agita Nurfianti pun mengkritisi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) alih – alih jadi solusi, justru kerap kehilangan efek jangka panjang. Hal ini disebabkan minimnya pemantauan lanjutan dan belum stabilnya ekonomi keluarga.
“Anak-anak yang sudah naik status gizi, bisa kembali stunting. Ini harus ditangani serius,” tegasnya.
Dana Posyandu “Nggak Semua Wilayah Sama”
Dan terlebih, yakni dana operasional Posyandu yang rata-rata hanya Rp200-250 ribu dinilai nggak adil karena jumlah balita di tiap wilayah berbeda. Agita menekankan pentingnya alokasi berbasis kebutuhan.
Hal – hal lain yang gak luput dari pantauannya pula yakni para korban penyiraman air keras yang nggak mendapat perlindungan medis dari BPJS. Dimana menurutnya, sistem jaminan sosial harus lebih sensitif terhadap korban kekerasan, terutama perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
Nggak ketinggalan, Agita juga menyentil pentingnya menghadirkan perpustakaan sebagai ruang kreatif yang menarik. Ia mengusulkan kompetisi menulis dan pendekatan digital agar generasi muda merasa terlibat.
Respon Menko PMK
Disisi lain, Menteri PMK Pratikno kabarnya berjanji akan menggelar pertemuan lintas kementerian untuk menyusun kebijakan lanjutan berdasarkan aspirasi tersebut.
Dan langkah-langkah yang ditunjukkan Agita Nurfianti mencatat bahwa suara dari daerah bisa membawa perubahan nyata ke pusat.
Begitu juga isu yang diangkatnya, cerminan dari wajah-wajah masyarakat yang menantikan kehadiran negara. Maka, mari terus dukung kerja nyata dan aspiratif dari para wakil rakyat yang berjuang membenahi akar persoalan bangsa. Oh ya …Tetap ikuti Ranah Publik—Ranah Nyaman untuk Informasi dan Berita.
)**Awn33 | Foto: HO-Humas DPD RI