Data Pasar Saham Indonesia

Gula Bukan Cuma Manis, Tapi Juga Bertenaga: SGN Dorong Bioethanol dari Tetes Tebu

Bioetanol tetes tebu
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi. Foto: HO-PT SGN)

Info Terkini dari Ranah Publik, Surabaya – Raners! Di tengah upaya Indonesia menuju kemandirian energi, muncul kabar manis dari sektor perkebunan: tetes tebu atau molasses, limbah manis dari produksi gula, kini didorong menjadi bahan baku bioethanol sebagai energi baru terbarukan (EBT).

Langkah ini digaungkan langsung oleh Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, yang menyatakan komitmennya mendukung percepatan ketahanan energi nasional.

“SGN memproduksi gula kristal putih (GKP) berkualitas SNI dan menghasilkan molasses (tetes tebu) yang menjadi bahan baku bioethanol dan digadang-gadang sebagai EBT,” ujarnya di Surabaya, Minggu (18/5/2025) kemarin.

Dari Mojokerto, Energi Hijau Dipacu

Raners, SGN memang tak sendiri. Di bawah holding PTPN Group, pengembangan bioethanol difokuskan melalui pabrik terintegrasi milik PT Energi Agro Nusantara (Enero) yang berlokasi di Mojokerto.

Pabrik ini punya kapasitas produksi fuel grade ethanol sebesar 30.000 kiloliter per tahun. Artinya, potensi energi alternatif ini bukan sekadar wacana—tapi sudah on track untuk dipakai secara nyata.

“Kebutuhan energi berupa steam untuk proses produksi ethanol dipasok dari pabrik gula sebesar 12–15 ton per jam,” jelas Mahmudi.

Integrasi ini bikin efisiensi makin terasa. SGN mengklaim bisa menghemat biaya proses hingga 7 persen, sebuah angka signifikan jika diterapkan secara masif di industri.

Regulasi Jadi Kunci

Meski infrastruktur siap, industri tetap butuh peran negara yang nyata. Mahmudi menegaskan pentingnya dukungan regulasi dan insentif pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri bioetanol dalam negeri.

“Swasembada energi dapat dicapai dengan memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan termasuk melalui tetes tebu,” katanya.

Raners, ini sejalan dengan Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Regulasi ini menjadi peta jalan ambisius Indonesia menuju transisi energi yang berkelanjutan, sekaligus menyinergikan sektor pertanian, industri, dan energi dalam satu arah.

Raners! Energi masa depan Indonesia mungkin nggak hanya datang dari ladang minyak, tapi juga dari kebun tebu. Ketika limbah bisa diolah jadi bahan bakar, kita sedang bicara soal revolusi energi yang dimulai dari desa.

Terus ikuti kabar strategis lainnya hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.

AM | Foto: HO-PT SGN

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x