Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Sertifikasi halal sekarang jadi topik panas, apalagi buat UMKM yang pengen naik kelas. Komite III DPD RI baru aja gelar RDP bareng BPJPH, Kamis (8/5/2025) kemarin, ngebahas pentingnya sertifikasi halal buat produk makanan dan non-makanan. Wakil Ketua Komite III, Dailami Firdaus, langsung menegaskan, kejelasan status halal itu wajib banget, apalagi buat UMKM yang mau bersaing di pasar global.
“Merujuk pada Pasal 29 UUD 1945, jaminan keamanan produk juga termasuk di dalamnya jaminan atas kehalalan produk, hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH), yang menyatakan bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal,” ujar Dailami.
Tapi, Raners, jalan menuju sertifikasi halal nggak selalu mulus. Pemerintah udah pasang target semua produk makanan dari usaha mikro dan kecil harus halal paling lambat 2026. Tapi, gimana dengan kesiapan pelaku usaha di lapangan? Banyak yang masih kelimpungan soal biaya dan proses administrasi yang ribet.
“Dukungan konkret sangat diperlukan bagi pelaku UMKM agar kewajiban sertifikasi halal nggak jadi beban, tetapi jadi peluang dalam meningkatkan daya saing dan menjangkau pasar halal global,” imbuhnya.
Logo Halal Pakai Barcode, Biar Gak Gampang Dipalsuin!
Nggak cuma soal sertifikat, Wakil Ketua Komite III, Jelita Donal, juga usul logo halal wajib pakai barcode biar nggak gampang dipalsuin. Plus, sertifikasi halal juga harus punya masa berlaku yang bisa dievaluasi secara berkala. Sementara itu, Jasin Usman Dilo dari Gorontalo, ngingetin pentingnya pengawasan rutin. Jangan sampai ada produk yang awalnya halal, eh, ternyata belakangan nggak lagi!
“Yang diperlukan adalah konsistensi terkait pengawasannya. Bagaimana setelah diterbitkan sertifikasi halal ada jaminan. Contoh terbaru adalah produk permen yang mengandung babi, padahal di dalamnya sudah tercantum halal dan sudah terdistribusi ke berbagai ritel di masyarakat,” jelasnya.
UMKM Masih Banyak yang Bingung, Sosialisasi Jadi Kunci
Dari Jawa Tengah, Denty Eka Widi Pratiwi juga nambahin, masih banyak UMKM yang mikir sertifikasi halal itu ribet dan mahal. Sosialisasi dan edukasi ke pelaku usaha daerah jadi PR besar supaya mereka nggak makin bingung.
BPJPH: Sertifikat Halal Udah Jutaan, Tapi Gak Boleh Puas Dulu!
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, bilang udah ada 2,2 juta sertifikat halal terbit, tapi angka itu harus terus naik. Mulai 2026, produk yang wajib halal makin banyak: dari makanan-minuman, obat, kosmetik, sampai sandang dan aksesoris.
Komite III DPD RI Siap Kawal, Ekosistem Halal Harus Kuat!
Raners, perjuangan menuju ekosistem halal nasional yang kuat nggak gampang, tapi Komite III DPD RI janji bakal terus kawal biar kebijakan ini bener-bener ngasih manfaat ke daerah dan masyarakat luas.
Nah, menurut kamu, sertifikasi halal ini bakal jadi game changer buat UMKM dan konsumen Indonesia, atau justru jadi tantangan baru? Gimana perasaan kamu kalau produk favoritmu ternyata belum halal? Yuk, terus ikuti update-nya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi!
DSK | Foto: HO-Humas DPD RI