Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Kesetaraan gender nggak cuma jadi wacana di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Melalui inisiatif Srikandi BTN, bank milik negara ini aktif mendorong pemberdayaan perempuan di lingkungan kerjanya. Langkah ini sejalan dengan Astacita Presiden RI Prabowo Subianto tentang kesetaraan gender, dan jadi bagian penting dari transformasi perseroan.
Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, keterwakilan perempuan di jajaran top management bukan sekadar angka, tapi sebuah transformasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan adaptif.
“Industri perbankan sejatinya merupakan industri dengan pendekatan feminin karena berkaitan dengan hospitality, jasa, dan relasi. Dengan keterwakilan perempuan di level pemimpin akan membawa perubahan besar dalam menghadirkan layanan yang lebih ramah bagi para nasabah,” ujar Nixon dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Perempuan di Pucuk Pimpinan, Transformasi Digital Lebih Manusiawi
BTN saat ini sedang menjalani transformasi digital besar-besaran, termasuk pengembangan digital branch untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Namun, Nixon menegaskan bahwa digitalisasi nggak boleh kehilangan sentuhan empati dan kepekaan terhadap kebutuhan nasabah.
“Transformasi digital besar-besaran tersebut tentunya tetap butuh pemimpin perempuan yang simpel, mau mendengar, tapi tetap mengeksekusi dengan efektif,” katanya.
Nggak cuma bicara, BTN sudah membuktikan komitmennya. Saat ini, ada dua perempuan yang menjabat sebagai direksi, dan keterwakilan perempuan di level BOD-1 (Board of Director minus satu) mencapai hampir 20 persen. Bahkan, per Desember 2024, jumlah pegawai perempuan di BTN sudah mencapai 48,9 persen.
Srikandi BTN: Bukan Sekadar Angka, Tapi Kepemimpinan Nyata
Nixon menekankan bahwa keterwakilan perempuan di level pimpinan bukan cuma soal angka. Lewat Srikandi BTN, perempuan di lingkungan kerja BTN mendapatkan pendampingan dan coaching yang nyata dari para pemimpin perempuan.
“Sangat penting peran Srikandi BTN dalam menciptakan lingkungan kerja yang berdaya, inklusif, dan mendukung pengembangan pemimpin perempuan,” tegasnya.
Dengan pendekatan ini, BTN ingin memastikan bahwa perempuan bukan cuma jadi pelengkap di lingkungan kerja, tapi benar-benar punya peran signifikan dalam pengambilan keputusan.
Perbankan dengan Sentuhan Feminim, Layanan Lebih Ramah Nasabah
Raners, dalam dunia perbankan yang erat kaitannya dengan jasa, layanan, dan relasi, sentuhan perempuan bisa membawa perubahan besar. Keterwakilan perempuan di level pimpinan BTN diharapkan mampu menghadirkan layanan yang lebih empatik, teliti, dan peka terhadap kebutuhan nasabah.
“Industri perbankan sejatinya adalah industri dengan pendekatan feminin. Keterwakilan perempuan di level pemimpin akan membawa perubahan besar dalam menghadirkan layanan yang lebih ramah bagi para nasabah,” ujar Nixon.
Transformasi Digital dengan Sentuhan Manusiawi
Meski tengah gencar melakukan transformasi digital, BTN tetap menekankan pentingnya sentuhan manusiawi dalam layanan perbankan. Pemimpin perempuan dinilai mampu membawa nilai-nilai empati dan kepekaan yang relevan dengan kebutuhan nasabah.
Transformasi digital BTN bukan sekadar memindahkan layanan ke ranah digital, tapi memastikan layanan tetap inklusif dan berorientasi pada kepuasan nasabah.
Raners, inisiatif Srikandi BTN ini adalah bukti bahwa kesetaraan gender bukan cuma soal angka atau seremonial. Ini adalah tentang memberikan kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk berkembang, memimpin, dan memberikan dampak nyata.
Pantau terus update seputar dunia bisnis dan pemberdayaan perempuan hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: HO-BTN