Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang intens. Dalam satu hari, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengalami erupsi sebanyak 13 kali. Kolom letusan yang muncul pun bervariasi, mulai dari 300 meter hingga mencapai 1.000 meter di atas puncak. Fenomena ini jelas menjadi perhatian serius bagi masyarakat di sekitar kawasan Semeru.
Erupsi Bertubi-tubi, Kolom Abu Membumbung Tinggi
Erupsi pertama terjadi pada Jumat (9/5/2025) pukul 00:36 WIB, dengan tinggi kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu, menyebar ke arah barat daya dan barat. Amplitudo letusan tercatat sebesar 22 mm dengan durasi 105 detik.
“Terjadi erupsi kembali pada pukul 21:25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” jelas Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru.
Namun yang paling mengkhawatirkan adalah erupsi dengan letusan tertinggi yang terjadi pada pukul 02:51 WIB. Kolom letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Erupsi ini kembali terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik.
PVMBG Tetapkan Status Waspada, Ini Rekomendasinya
Raners, melihat aktivitas Semeru yang terus meningkat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru pada level II atau waspada. Artinya, ada beberapa larangan dan rekomendasi yang harus diperhatikan oleh masyarakat.
Dilarang Beraktivitas di Sektor Tenggara: Terutama di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Jaga Jarak 500 Meter dari Sempadan Sungai: Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak tersebut karena potensi aliran awan panas dan lahar.
Jangan Dekati Kawah/Puncak dalam Radius 3 Kilometer: Area ini sangat rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tegas PVMBG.
PVMBG juga memperingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Daerah yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Warga Diminta Tetap Tenang, Tapi Waspada
Raners, meski aktivitas Semeru meningkat, bukan berarti harus panik. PVMBG dan pihak terkait terus melakukan pemantauan dan memberikan informasi terkini bagi masyarakat. Hal terpenting adalah tetap mengikuti arahan dan rekomendasi resmi.
Jadi, buat warga di sekitar Gunung Semeru, selalu pastikan jalur evakuasi aman, pantau informasi dari pihak berwenang, dan jangan tergoda untuk mendekati area berbahaya.
Tetap ikuti perkembangan terkini aktivitas Gunung Semeru hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
BJ | Foto: HO-PVMBG