Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Semarang genap berusia 478 tahun, Raners! Di usia yang nyaris lima abad ini, Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti menyebut satu pekerjaan rumah (PR) yang masih mendesak untuk dituntaskan: infrastruktur dasar. Bukan cuma jalan dan jembatan, tapi juga fasilitas pendidikan dan kesehatan.
“(PR) Tentu masih infrastruktur ya, infrastruktur dasar kita akan selesaikan dulu 2025 ini, selesai semua,” katanya usai upacara HUT ke-478 Kota Semarang di halaman Balai Kota, Jumat (2/5/2025).
Jalan, Jembatan, Hingga Sekolah dan Puskesmas: Semua Masuk Agenda
Raners, Agustina menekankan bahwa infrastruktur yang ia maksud jauh melampaui pembangunan fisik semata. Ia ingin ekosistem pelayanan masyarakat di Kota Semarang benar-benar merata dan tangguh.
“Infrastruktur yang berkaitan tidak hanya jalan, jembatan, gorong-gorong, tetapi juga infrastruktur pendidikan, infrastruktur kesehatan dan infrastruktur lain,” katanya.
Dan menariknya, seluruh pembangunan ini tidak hanya akan dikebut sampai 2025, tapi didukung anggaran penuh hingga tahun 2029.
Dari Kota Kecil ke Kota Hebat: Perjalanan Panjang Semarang
Dalam momentum hari jadi kota yang dulu dikenal sebagai Kota Atlas ini, Agustina mengajak masyarakat untuk menyadari betapa besar kemajuan yang telah dicapai bersama.
“Dari kota yang kecil menjadi sekarang kota yang sangat luar biasa dan kita berharap seluruh masyarakat dapat bahu-membahu untuk membuat Kota Semarang menjadi semakin hebat dan besar,” katanya.
Warga Jangan Cuma Jadi Penonton, Ayo Terlibat!
Raners, pembangunan bukan hanya tugas pemerintah. Wali Kota Agustina menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung kemajuan ekonomi dan sosial Kota Semarang.
“Jangan lupa bahwa kerja bisa diselesaikan, dan semua orang terlibat tidak hanya jadi penonton dalam proses perkembangan kota yang akan menjadi pusat perekonomian,” katanya.
Dan terakhir, Agustina menutup pesannya dengan nada optimistis, tapi tetap realistis. Ia tahu jalan ke depan tak selalu mulus, tapi keyakinan dan niat baik akan jadi bahan bakarnya.
“Mohon doa restunya mudah-mudahan kita bisa melalui berbagai macam tantangan ya. Sulit apakah gampang? Ya, gampang-gampang sulit lah. Namun, kalau kita berniat, saya kira pasti bisa,” katanya.
Raners, dari jalan ke gorong-gorong, dari sekolah ke puskesmas—Semarang bergerak maju menuju kota yang inklusif dan siap hadapi masa depan. Usia ke-478 ini bukan sekadar ulang tahun, tapi pengingat bahwa kota ini dibangun dengan gotong royong. Ikuti terus perkembangan pembangunan daerah hanya di Ranah Publik, Ranah Nyaman untuk Berita dan Informasi.
RK | Foto: Zuhdiar Laeis/ANTARA