Data Pasar Saham Indonesia

Indonesia-Jepang Jajaki Kerja Sama Teknologi Pertanian untuk Hadapi Risiko Iklim

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Kerja sama antarnegara makin gencar dilakukan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Raners! Kali ini, Indonesia dan Jepang sepakat untuk menjajaki kerja sama di bidang teknologi pertanian. Yuk, kita simak bagaimana langkah positif ini bakal membawa perubahan besar!

Bertemu di Jakarta, Sepakat Bangun Pertanian Masa Depan

Pertemuan penting ini terjadi antara Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang, Eto Taku, di Kantor Kementan RI Jakarta, Selasa (29/4/2025).

“Saat ini yang terpenting adalah kerja sama teknologi untuk memitigasi risiko (perubahan) iklim,” kata Mentan Amran dalam jumpa pers.

Menurut Amran, sektor pertanian di banyak negara, termasuk Indonesia dan Jepang, sedang mengalami tekanan berat akibat perubahan iklim. Suhu yang makin tinggi bikin produktivitas petani turun drastis, Raners.

“Kita menghadapi hal yang sama, suhu tinggi, luar biasa panas, sehingga produksinya turun dan kondisi petaninya diprediksi akan berkurang. Karena ada (perubahan) iklim, produktivitas rendah berpengaruh juga pada penghasilan,” lanjutnya.

Indonesia Punya Modal Besar: Lahan Subur dan Air Melimpah

Mentan Amran optimistis banget, Raners! Indonesia punya potensi besar dengan tanah yang subur dan sumber air yang cukup. Makanya, peluang untuk membangun klaster pertanian modern bareng Jepang dianggap sangat menjanjikan.

Kerja sama ini diharapkan bisa jadi langkah konkret buat memitigasi risiko produksi yang anjlok akibat iklim ekstrem.

Nggak cuma itu, Raners, modernisasi pertanian juga akan membuka jalan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional ke depan!

Nggak Cuma Teknologi, Ada Tawaran Perdagangan Juga!

Selain ngobrolin soal teknologi, Indonesia dan Jepang juga membuka peluang kerja sama di bidang perdagangan.

Mentan Amran bilang, Indonesia saat ini punya surplus besar dalam produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), sementara Jepang surplus produksi susu sapi.

“Yang kami tawarkan tadi CPO, dan susu (sapi) diminta untuk masuk ke Indonesia karena kita masih membutuhkan banyak susu. Kami katakan, oke, tapi nanti juga ditingkatkan ekspor CPO ke Jepang, dan akan dibahas secara teknis,” jelas Amran.

Nggak berhenti di situ, Raners, Mentan juga menekankan pentingnya sertifikasi halal buat produk susu Jepang agar bisa diterima di pasar Indonesia.

“Tetapi yang terpenting tadi, (Jepang) mau sertifikasi halal, kemudian (ekspor) susu ke Indonesia. Kami katakan kami punya CPO yang besar, 25 juta ton, dan bisa ditingkatkan nanti. 25 juta ton. Nanti (untuk kelanjutannya akan) secara teknis dibahas,” tambahnya.

Langkah Indonesia dan Jepang ini terasa semakin nyata dalam menghadapi tantangan iklim global sekaligus membuka peluang baru di sektor pertanian dan perdagangan, Raners! Terus pantau perkembangan kerja sama ini hanya di Ranah Publik, Berita Nyaman untuk Berita dan Informasi.

RK | Foto: Arnidhya Nur Zhafira

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x