Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Raners! Dalam momen peringatan Hari Kartini, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyuarakan ajakan penuh makna kepada para perempuan Indonesia — khususnya mereka yang bekerja di luar negeri — untuk meneladani semangat perjuangan dan keberanian RA Kartini.
“Semoga dengan kerja keras kita bersama, perempuan Indonesia, baik yang bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri dapat meraih masa depan yang lebih sejahtera dan terhormat,” ucap Christina Aryani di Jakarta, Senin (21/4/2025) malam, dalam rilis resmi KP2MI.
Kartini Masa Kini Adalah Mereka yang Berani Merantau
Menurut Christina, RA Kartini adalah tokoh emansipasi yang membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk bisa mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Kini, perjuangan itu dilanjutkan oleh para perempuan pekerja migran yang menembus batas negara demi ekonomi keluarga.
“Banyak perempuan Indonesia yang berjuang untuk kehidupan yang lebih baik sebagai pekerja migran. Mereka adalah pahlawan yang membangun ekonomi keluarga dan bangsa,” ujarnya.
Namun, Raners, kenyataan di lapangan tidak semudah semangat yang mereka bawa. Christina mengakui, perempuan pekerja migran masih menghadapi tantangan besar: dari eksploitasi, diskriminasi, hingga kekerasan yang kerap mengintai.
“Perlindungan terhadap pekerja migran perempuan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Pemerintah Siaga Lewat Sistem Siskop2mi
Sebagai wujud komitmen, Kementerian P2MI menghadirkan berbagai kebijakan pelindungan. Salah satunya adalah Siskop2mi, sistem informasi dan pengaduan yang bisa diakses oleh seluruh pekerja migran, termasuk perempuan.
“Kami terus berkomitmen memberikan pelindungan maksimal melalui berbagai kebijakan,” tambah Christina.
Raners, semangat Kartini hari ini bukan hanya soal kebaya dan surat emansipasi, tapi tentang bagaimana negara hadir dan berpihak pada perempuan — terutama mereka yang berjuang di garis depan ekonomi diaspora.
RK | Foto: Humas KP2MI