Info Terkini dari Ranah Publik, Sukabumi – Hai Raners! Ada kabar penting dari Sukabumi, Jawa Barat, terkait penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menargetkan tanggap darurat selesai dalam dua minggu. Namun, untuk perbaikan permanen, membutuhkan waktu lebih lama karena harus melalui proses perencanaan dan lelang.
Fokus Tanggap Darurat untuk Membuka Akses
Mobilisasi alat berat menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat ini. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Kementerian PU telah mengerahkan 15 alat berat, termasuk excavator, dump truk, dan wheel loader, serta melibatkan 35 tenaga padat karya di sepanjang jalur sepanjang 92 km.
“Kita fokus dulu membuka akses agar logistik, termasuk BBM, bisa kembali mengalir. Pengguna jalan juga diminta berhati-hati karena kondisi jalan masih licin,” ujar Diana.
Sanitasi dan Air Minum Jadi Prioritas
Selain jalan dan sungai, kebutuhan air minum dan sanitasi masyarakat terdampak juga menjadi perhatian. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat telah mengerahkan berbagai sarana, seperti:
- Toilet portable: 3 unit
- Hidran umum kapasitas 2.000 liter: 2 unit
- Biority septictank kapasitas 1.000 liter: 1 unit
- Pipa PVC: 100 batang sepanjang 504 meter untuk jaringan distribusi air utama yang terputus.
“Air minum dan sanitasi ini sangat penting untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi,” tambah Diana.
Pengerukan Sungai untuk Cegah Banjir Susulan
Sungai Cipalabuhan yang mengalami pendangkalan telah menjadi fokus pengerukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Sebanyak 200 meter sedimen telah dikeruk dan pemasangan geobag sepanjang 100 meter dilakukan untuk mengantisipasi luapan sungai saat hujan deras.
“Kita harus antisipasi luapan sungai karena hujan diperkirakan masih intens hingga Januari mendatang,” tegas Diana.
Optimisme di Tengah Tantangan
Raners, upaya tanggap darurat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan warga terdampak. Bagaimana menurut kalian, apakah langkah ini sudah cukup untuk menangani dampak bencana di Sukabumi? Share pendapat kalian di kolom komentar, dan jangan lupa terus pantau Ranah Publik untuk update terkini lainnya!
RA|Foto: Ranah Publik/Istimewa
