Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Hai Raners! Lagi hangat dibicarakan, nih. Pemerintah mengumumkan pengurangan anggaran program Makan Bergizi (MBG) dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per anak. Meski jumlahnya turun, program ini diklaim tetap mampu memberikan asupan gizi hingga 600-700 kalori per anak, terutama di wilayah Pulau Jawa. Gimana pendapat kalian?
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin memberikan tanggapan yang cukup tenang. “Kami percaya pemerintah memiliki hitungan dan formulasi yang akurat dan efisien terkait harga per porsi. Selama memenuhi gizi yang seimbang,” katanya, Selasa kemarin (3/12/2024).
Gizi Seimbang, Kunci Masa Depan Anak Bangsa
Raners, siapa yang nggak setuju kalau gizi itu kunci SDM berkualitas? Menurut Sultan, program MBG punya arti penting untuk mendukung masa pertumbuhan anak-anak, terutama pada usia golden age hingga remaja.
“Jika ada pertimbangan efisiensi anggaran, pemerintah perlu terlebih dahulu menyiapkan ekosistem rantai pasoknya. Semua pihak harus berkolaborasi, mulai dari masyarakat hingga pelaku usaha,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pelaku usaha di sektor pangan harus ikut berkontribusi. “Jangan hanya mengejar keuntungan berlebih yang akhirnya bisa mengurangi keseimbangan gizi anak-anak,” tegas Sultan.
Kolaborasi dan Pengawasan Itu Penting!
Menarik, Sultan juga mengusulkan agar ada dewan pengawas untuk program MBG di tiap daerah. Anggota dewan ini bisa terdiri dari ahli pangan, ahli gizi, hingga aparat penegak hukum. “Langkah ini diperlukan agar program tetap berjalan sesuai tujuan,” jelasnya.
Raners, gimana menurut kalian? Apakah pengurangan anggaran ini masih bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita? Yuk, kasih pendapat kalian di kolom komentar dan terus pantau Ranah Publik untuk info menarik lainnya!
DSK | Foto: Ranah Publik/Humas DPD RI
