Info Terkini dari Ranah Publik, Makassar – Hai Raners! Perundungan daring atau cyberbullying semakin jadi perhatian di era digital ini. Menurut Anggota Komisi X DPR RI Gamal Albinsaid, fenomena ini nggak boleh dianggap sepele karena dampaknya bisa sangat besar, mulai dari gangguan psikis, sosial, hingga pendidikan. Pas banget, dalam kunjungannya ke Makassar, pada Kamis (28/11/2024), Gamal menyoroti pentingnya langkah konkret untuk mencegah perundungan di kalangan anak muda. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Data Perundungan yang Mengkhawatirkan
Raners, fakta mengejutkan datang dari jajak pendapat U-Report. Dari 2.777 anak muda Indonesia berusia 14-24 tahun, 45 persen di antaranya pernah jadi korban perundungan daring. “Kita tidak bisa meremehkan perundungan ini, karena bisa berdampak pada gangguan psikis, fungsi sosial, dan juga terjadinya proses gangguan pada pendidikan,” kata Gamal tegas.
Regulasi dan Kesepakatan di Lingkungan Sekolah
Menurut Gamal, penguatan regulasi seperti Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 jadi langkah awal yang penting. Tapi, nggak cuma itu, Raners. Kesepakatan bersama di lingkungan sekolah juga harus digalakkan. “Mulai dari OSIS, ekstrakurikuler, hingga keterlibatan semua stakeholder di sekolah, harus fokus mengatasi masalah perundungan sehingga anak-anak memiliki kesadaran,” lanjutnya.
Pola Perundungan yang Sering Dianggap Sepele
Ngomongin perundungan, Raners, ternyata masih banyak lho yang nggak sadar bahwa hal-hal seperti memanggil dengan julukan nggak pantas atau mengucilkan teman sekelas adalah bentuk perundungan. Padahal, ini sering banget terjadi di lingkungan pelajar. Menurut Gamal, kesadaran akan bentuk-bentuk perundungan harus ditingkatkan.
Disiplin Positif Jadi Kunci
Selain regulasi, Gamal menekankan pentingnya tradisi disiplin positif di sekolah. “Disiplin positif ini penting untuk dijadikan sebuah tradisi, termasuk dimasukkan dalam kurikulum. Nggak ada salahnya mewajibkan sekolah membahas terkait bullying sebagai salah satu instrumen wajib,” tambahnya. Dengan begitu, Raners, kesadaran terhadap dampak perundungan bisa lebih meningkat.
Peran Guru sebagai Garda Depan
Raners, guru punya peran besar dalam mencegah perundungan. Gamal mengingatkan, kualitas guru adalah dasar membangun pendidikan yang lebih baik. “Penting bagi kita untuk memilih orang-orang terbaik menjadi guru, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memberikan orientasi bersama dalam mengatasi perundungan,” tutup Gamal.
Gimana menurut kamu, Raners? Setuju nggak kalau disiplin positif dan kesadaran kolektif harus jadi langkah utama melawan perundungan daring? Jangan lupa share pendapat kamu di kolom komentar, ya!
RA|Foto: Ranah Publik/Humas DPR RI