Info Terkini dari Ranah Publik, Manokwari – Hai Raners! Dunia pendidikan kembali jadi sorotan, nih! Kali ini, Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, memberikan dukungan penuh terhadap langkah Kemendikdasmen yang menggandeng Polri lewat MoU untuk melindungi para guru. Sebuah gebrakan penting di tengah meningkatnya kasus kriminalisasi terhadap guru belakangan ini.
Guru Bukan Penjahat, Tapi Pembimbing
Raners, Filep dengan tegas menyampaikan bahwa dunia pendidikan harus mengedepankan perbaikan akhlak siswa. Karena itu, ketika guru memberikan teguran atau pembinaan, tindakan tersebut seharusnya tidak dianggap sebagai perbuatan kriminal.
“Kita tentu tidak mendukung kekerasan fisik, psikis, dan seksual dalam dunia pendidikan, tetapi kita juga mendorong agar tidak ada lagi kriminalisasi terhadap guru dalam dunia pendidikan kita,” ujar Filep (27/11/2024).
Ia mencontohkan beberapa kasus yang menyayat hati, seperti guru Zaharman di Rejang Lebong yang diketapel orang tua murid karena menegur anaknya yang merokok di kantin. “Guru bertugas memberikan pembinaan kepada murid, melakukan perbaikan akhlak sehingga orang tua seharusnya memahami hal tersebut,” tambahnya.
Amandemen UU Sisdiknas Jadi Solusi
Menurut Filep, perlindungan guru tak boleh berhenti pada MoU saja. Ia mendorong adanya amandemen langsung pada UU Sistem Pendidikan Nasional agar payung hukum untuk guru menjadi lebih kuat. Dengan begitu, para pendidik bisa melaksanakan tugas mereka tanpa rasa takut.
“Kita apresiasi langkah Kemendikdasmen atas niatan perlindungan terhadap guru. Tapi kita juga mendorong agar pembinaan akhlak yang dilakukan oleh guru dilakukan secara wajar dan terukur tanpa melanggar UU Perlindungan Anak,” tegas Filep.
Guru Konseling Jadi Garda Depan
Selain perlindungan hukum, Filep mengusulkan agar sekolah lebih memaksimalkan peran guru konseling atau BK. Menurutnya, bimbingan konseling yang efektif bisa membantu memantau perkembangan siswa secara menyeluruh. Dengan langkah ini, tidak ada siswa yang terabaikan.
“Pemaksimalan guru konseling di sekolah adalah langkah strategis dalam memantau perkembangan kepribadian siswa. Dengan diefektifkannya guru konseling atau psikolog, tidak satu pun siswa dapat luput dari perhatian sekolah,” jelasnya.
Raners, pendidikan berkualitas itu lahir dari kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua. Sudah saatnya kita mendukung penuh para pendidik agar bisa menjalankan tugas mereka dengan aman dan nyaman. Bagaimana menurut kalian, Raners? Yuk, bagikan pendapat kalian di kolom komentar!
DSK | Foto: Ranah Publik/Istimewa