Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta – Hai, Raners! Kabar penting nih datang dari dunia peternakan kita. Pada Kamis, 14 November 2024, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pembatasan kuota di Industri Pengolahan Susu (IPS). Menurutnya, kebijakan ini malah membuat peternak lokal makin terpuruk, sementara susu impor kian mudah masuk ke Indonesia tanpa pajak.
Kebijakan yang Dinilai Tidak Pro-Rakyat
Daniel menegaskan, kebijakan harus berpihak pada rakyat, bukan malah mempersulit. “Kebijakan itu harus pro rakyat jangan sampai bikin susah. Giliran impor bebas pajak, sementara rakyat kita sendiri dipajakin dalam berbagai aspek,” ucap Daniel dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024). Raners, kira-kira setuju nggak, nih, kalau kebijakan harusnya lebih mendukung produk lokal?
Aksi Protes Peternak Sapi Perah
FYI, Raners, peternak di berbagai daerah sampai melancarkan aksi mandi susu hingga membuang susu mereka sebagai bentuk protes. Mereka merasa bahwa kebijakan IPS yang lebih condong ke susu impor membuat serapan susu lokal menurun drastis. Di Boyolali misalnya, dari produksi harian 140.000 liter, hanya 110.000 liter yang diserap pabrik.
Pentingnya Regulasi yang Berpihak pada Peternak Lokal
Daniel juga mendorong pemerintah untuk mengevaluasi aturan terkait bea masuk dan pajak susu impor. Dia menekankan perlunya perlindungan bagi peternak lokal agar kebijakan yang ada bisa lebih adil dan mendukung pertumbuhan industri susu dalam negeri.
“Aksi mandi susu hingga membuang susu oleh peternak menunjukkan tingginya frustrasi mereka terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil dan merugikan,” ujarnya. Raners, apa nih pendapat kalian? Apakah pemerintah perlu lebih mendukung peternak susu dalam negeri?
Raners, bagaimana menurut kalian tentang kebijakan susu impor yang lebih mendominasi daripada produk lokal? Yuk, bagikan pendapat kalian di kolom komentar!
DSK | Foto: Ranah Publik/Humas DPR RI