Info Terkini dari Ranah Publik, Bandarlampung – Hai, Raners! Ada kabar baik dari Provinsi Lampung yang makin serius dalam mendukung gizi masyarakatnya. Pemerintah Provinsi Lampung sedang meningkatkan pembinaan bagi peternak sapi perah lokal demi memastikan ketersediaan susu segar yang cukup untuk program makan bergizi gratis yang diusung pemerintah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengungkapkan bahwa produksi susu di Lampung saat ini masih terbatas, sebagian besar pasokan susu segar pun masih didapatkan dari luar daerah. Namun, peternakan sapi perah lokal terus didorong untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.
Memperluas Produksi Susu Segar untuk Kesehatan Anak
Menurut Lili, salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang peternakan sapi perah, Great Giant Livestock, telah menghasilkan sekitar 28 liter susu per hari dari setiap sapi. Selain itu, ada juga peternakan sapi perah rakyat di Gisting, Kabupaten Tanggamus yang sedang diperkuat agar mampu meningkatkan produksinya demi pemenuhan konsumsi daerah.
“Lampung sebagai lumbung ternak akan memanfaatkan potensi yang ada untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia yang sehat. Salah satunya dengan meningkatkan produksi susu dan hasil turunannya, karena susu kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan anak,” ujar Lili.
Pemerintah Terbuka untuk Investor di Industri Susu Lokal
Tak hanya menguatkan peternak lokal, Pemprov Lampung juga terbuka untuk investor yang tertarik menanamkan modal di sektor peternakan, terutama dalam pengembangan industri susu. Pemerintah berharap, dengan adanya investasi, produksi susu lokal bisa lebih baik sehingga kebutuhan susu segar untuk mendukung gizi anak-anak Lampung tercukupi.
“Kami siap menerima investor dari luar untuk mengembangkan industri susu lokal yang tidak hanya membantu menciptakan generasi yang sehat, tapi juga mengurangi risiko stunting pada anak dengan pemenuhan gizi yang seimbang,” tambah Lili.
Jadi, gimana nih menurut kalian, Raners? Upaya Lampung ini pastinya jadi langkah strategis untuk kesehatan anak-anak di sana. Siapa yang setuju kalau program seperti ini diterapkan lebih luas? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar!
RA | Foto: Antara/Ruth Intan Sozometa Kanafi
