Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hi Raners! Kali ini ada kabar penting dari Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor (ARDIN) Indonesia, Bambang Soesatyo, atau yang akrab disapa Bamsoet. Pada Jumat (13/9/2024) kemarin, Bamsoet menghadiri Konvensi Anggota Luar Biasa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di mana ia menekankan betapa pentingnya penerapan wawasan kebangsaan di dunia usaha. Yuk, kita kupas lebih lanjut!
Wawasan Kebangsaan Sebagai Elemen Fundamental
Menurut Bamsoet, jika wawasan kebangsaan tidak diimplementasikan dengan baik di dunia usaha, hal ini bisa menjadi sumber hambatan bagi perekonomian nasional. Bisa berpotensi menimbulkan berbagai masalah seperti konflik sosial, kerusakan lingkungan, hingga ketergantungan pada pihak asing. “Orientasi bisnis harus didasarkan pada kepentingan perekonomian nasional, bukan hanya untuk kepentingan sesaat,” tegasnya. Nah, penting banget nih Raners, buat kita tetap memikirkan dampak jangka panjang dari setiap langkah bisnis.
Etika Bisnis dan Nilai Kebangsaan Sejalan
Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan bahwa memadukan dunia usaha dengan nilai-nilai kebangsaan sebenarnya sudah tercermin dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. “KADIN Indonesia sebagai rumah besar bagi para pelaku usaha, memiliki peran penting dalam menjadikan wawasan kebangsaan sebagai sumber etika bisnis,” jelas Bamsoet. Dengan demikian, para pelaku usaha tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga memikirkan bagaimana usahanya bisa berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional.
Etika Ekonomi untuk Persaingan Sehat
Bamsoet juga mengingatkan tentang pentingnya etika ekonomi dan etika bisnis yang dicetuskan dalam Ketetapan MPR Nomor VI Tahun 2001. Ini bukan hanya soal persaingan yang sehat, tapi juga bagaimana mencegah praktik-praktik yang bisa merugikan, seperti monopoli atau korupsi. “Prinsip-prinsip seperti akuntabilitas, integritas, tanggung jawab, dan transparansi adalah fondasi penting yang harus kita junjung dalam setiap langkah bisnis,” lanjut Bamsoet. Yuk, Raners, kita dukung bisnis yang jujur dan transparan!
Etika Bisnis yang Berpihak pada Rakyat
Di samping itu, Bamsoet menekankan bahwa prinsip etika bisnis juga harus berpihak pada rakyat. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang memikirkan dampak sosial dan lingkungan. “Prinsip-prinsip etika bisnis seperti kepedulian lingkungan dan keadilan juga harus kita pegang teguh,” pungkasnya.
Nah, Raners, apa yang disampaikan Bamsoet ini bisa jadi pelajaran penting bagi kita semua. Bisnis yang baik bukan cuma soal keuntungan, tapi juga soal tanggung jawab terhadap negara dan masyarakat.
RK | Foto: Ranah Publik/Humas MPR RI