Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hi Raners! Indonesia sedang menatap masa depan dengan penuh optimisme, terutama dalam mempersiapkan generasi emas menuju 2045. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui Seminar Nasional bertajuk “Strategi Investasi Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)” yang diadakan oleh Kemenko PMK pada Rabu (28/8/2024). Acara ini menjadi momen penting bagi pemerintah dan berbagai stakeholder untuk menyatukan visi dan langkah dalam membangun pondasi kuat bagi generasi penerus bangsa.
PAUD HI: Pondasi Kokoh untuk Generasi Emas
Dalam seminar ini, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, bersama Head of Policy and Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry, menjadi pembicara utama. Keduanya menekankan betapa pentingnya investasi pada masa-masa awal kehidupan anak sebagai kunci untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul di masa depan. “PAUD HI adalah kunci emas kita untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa,” ujar Woro dalam pidato pembukaannya.
Namun, Woro juga mengakui bahwa masih banyak tantangan dalam implementasi program ini. “Melalui seminar ini, kami berharap bisa mendapatkan masukan berharga untuk memperkuat kebijakan PAUD HI dalam RPJMN 2025-2029,” tambahnya.
Tiga Fokus Utama Pengembangan PAUD HI
Raners, seminar ini membahas tiga fokus utama yang menjadi prioritas pemerintah dalam pengembangan PAUD HI. Pertama, penyelarasan indikator PAUD HI dengan standar global seperti Nursing Care Framework, yang diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang keberhasilan pembangunan anak usia dini. Kedua, penguatan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 0-3 tahun, yang sangat krusial dalam pencegahan stunting dan mempersiapkan anak untuk masuk ke wajib belajar 13 tahun. Ketiga, evaluasi pelaksanaan PAUD HI melalui masukan dari berbagai stakeholder untuk memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Woro Srihastuti juga menekankan pentingnya perhatian pada pendidikan anak usia 0-2 tahun, terutama dalam konteks penanganan stunting, yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. “Tahun-tahun awal kehidupan anak adalah periode kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, kita harus memberikan perhatian khusus pada pendidikan dan pengasuhan anak di usia ini,” tegasnya.
Implementasi UU KIA dan Sinergi Nasional
Seminar ini juga membahas pentingnya implementasi Undang-Undang Keluarga Indonesia (KIA) dalam mendukung PAUD HI. “Kita sudah memiliki landasan hukum yang kuat melalui UU KIA. Tantangan kita sekarang adalah memastikan koordinasi dan sinkronisasi program di berbagai tingkatan untuk mencapai hasil yang optimal,” kata Woro.
Dengan Kemenko PMK sebagai pemimpin gugus tugas PAUD HI, sinergi antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi kunci sukses dalam mengoptimalkan program-program yang ada. Diharapkan, hasil dari seminar ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perencanaan kebijakan dan pelaksanaan PAUD HI di masa depan.
Seminar ini ditutup dengan harapan besar bahwa semua upaya ini akan menjadi batu loncatan penting menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi penerus bangsa tumbuh menjadi manusia yang berkualitas, sehat, dan siap bersaing di kancah global. Raners, mari kita dukung bersama upaya mulia ini demi masa depan Indonesia yang lebih cerah!
DK | Ranah Publik/Dede Kurniawan