Gambar GIF
Video Advertisement
Advertisement | Wondr by BNI - Jadiin Maumu.

Kilau Mimpi di Layar Kaca

\

Info terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hai Raners! Kali ini kita punya cerita tentang Raka, seorang anak desa yang bermimpi besar di dunia teknologi, belajar coding di warnet dengan uang hasil memulung. Meskipun menghadapi cemoohan, ia berhasil menciptakan aplikasi untuk membantu petani dan memenangkan kompetisi coding nasional, meraih beasiswa. Kisah ini menunjukkan bahwa dengan tekad kuat, mimpi besar bisa tercapai, bahkan di tengah keterbatasan. Selamat membaca Raners!

Judul: Kilau Mimpi di Layar Kaca

Oleh: Usman Kadarusman

Kategori: Cerpen

Di sebuah kampung kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang anak muda bernama Raka. Ia adalah seorang anak petani, namun memiliki mimpi yang melampaui batas sawah dan ladang tempat ia tumbuh besar. Raka bercita-cita menjadi seorang programer, meski di kampungnya, kata “programer” terdengar asing seperti cerita dongeng.

Setiap hari sepulang sekolah, Raka selalu menyempatkan diri ke warung internet (warnet) di desa sebelah. Dengan bekal uang hasil memulung botol plastik, ia menyewa komputer usang selama satu jam untuk belajar coding. Mata Raka selalu berbinar setiap kali baris kode yang ia ketik menghasilkan sesuatu di layar—entah itu hanya sebuah tombol yang berubah warna atau tampilan sederhana yang bergerak. Bagi Raka, itu adalah keajaiban.

Namun, tantangan besar menghadang di depan. Di tengah keterbatasan infrastruktur desa dan kurangnya akses internet yang cepat, banyak yang meragukan mimpi Raka. “Apa yang bisa kamu lakukan dengan komputer tua itu? Kerja saja di sawah, bantu orang tua,” kata tetangganya suatu hari.

Raka tidak putus asa. Baginya, era digital adalah harapan baru. Ia tahu, meski tinggal di pelosok, dunia kini tak lagi berbatas ruang. Ia bisa terhubung dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia, belajar dari yang terbaik, meski ia hanya duduk di kursi warnet dengan layar buram.

Suatu ketika, ada sebuah kompetisi coding tingkat nasional yang diumumkan di internet. Pemenangnya akan mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar teknologi di kota besar. Raka tak ragu untuk ikut, meski ia sadar saingannya adalah anak-anak dari kota dengan segala kemudahan akses dan fasilitas. Selama berbulan-bulan, ia menghabiskan setiap detik di warnet, menciptakan aplikasi sederhana yang ia sebut “Sawah Pintar”—sebuah aplikasi untuk membantu para petani memonitor kondisi tanaman mereka.

Hari pengumuman tiba. Di layar yang biasa ia tatap dengan penuh harap, tertulis namanya di urutan pertama sebagai pemenang. Raka tak bisa menahan air mata kebahagiaan. Ia berhasil membuktikan bahwa mimpi yang dibingkai di layar kaca bisa menjadi kenyataan, bahkan di tengah segala keterbatasan.

Harapan dan Tantangan di Era Digital

Cerita Raka adalah cerminan dari tantangan dan harapan era digital. Di satu sisi, akses dan fasilitas yang belum merata masih menjadi hambatan bagi banyak orang di pelosok negeri. Namun di sisi lain, era digital memberikan harapan baru, di mana siapa saja bisa mengubah nasibnya jika berani bermimpi dan berusaha keras.

Menuju Indonesia Emas 2045, cerita seperti Raka akan menjadi kisah-kisah yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya, menjelajahi dunia digital, dan menciptakan inovasi yang membawa manfaat bagi bangsa. Kita semua bisa berkontribusi, dengan cara kita masing-masing, untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, subur makmur bagi seluruh rakyatnya.

Ad 1
Advertisement | AHM - Honda PCX 160

Kurator: Boyke Reza

Download and Install Android App
Download on Play Store

Note: This application is safe and verified. It is allowed on all Android phones.

Gambar GIF
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x