Data Pasar Saham Indonesia

Komite III DPD RI Desak Kemenkes Percepat Pemerataan Layanan Kesehatan dan Akses Obat Murah di Daerah

Hasan Basri
Komite III DPD RI menggelar Raker yang sangat krusial bersama Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, pada Senin (26/8/2024). Foto: Humas DPD RI
WhatsApp Image 2024-08-26 at 15.15.20
WhatsApp Image 2024-08-26 at 15.15.21

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hi Raners! Kali ini kita bawa kabar penting dari Senayan. Komite III DPD RI baru saja menggelar rapat kerja (raker) yang sangat krusial bersama Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, pada Senin (26/8/2024). Fokus utama mereka? Pemerataan layanan kesehatan dan akses obat murah di seluruh Indonesia. Yuk, kita bahas detailnya!

Pentingnya Pemerataan Layanan Kesehatan di Daerah

Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri, membuka diskusi dengan menyoroti bagaimana pandemi COVID-19 menjadi momen penting untuk memperkuat sistem kesehatan kita. “Transformasi di bidang kesehatan harus merata di seluruh daerah, terutama yang terpencil,” ujarnya. Ini mengingat bahwa masih banyak wilayah yang belum merasakan layanan kesehatan yang memadai.

Wakil Ketua Komite III DPD RI, Abdul Hakim, juga menegaskan bahwa pemerintah perlu segera mengalokasikan anggaran yang sesuai untuk memperbaiki ketimpangan ini. “Masih banyak daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap. Kita tidak bisa membiarkan masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan ketika mereka membutuhkannya,” jelas Abdul Hakim. Bahkan, cerita tentang ibu hamil yang harus ditandu ke rumah sakit masih sering kita dengar. Ini jelas jadi perhatian utama!

Kurangnya Tenaga Medis di Daerah

Masalah lain yang tak kalah penting adalah kurangnya tenaga medis, terutama dokter spesialis, di banyak daerah. Muslim M Yatim, Wakil Ketua Komite III DPD RI, menyebutkan bahwa Kemenkes harus lebih agresif dalam memastikan pemerataan tenaga kesehatan. “Puskesmas di daerah sering kali hanya diisi satu bidan yang harus menangani semua masalah kesehatan. Ini jelas tidak ideal,” kata Muslim.

Harga Obat yang Masih Mahal: Apa Solusinya?

Raners, selain layanan kesehatan, harga obat yang mahal juga jadi perhatian besar. Senator dari NTB, TGH Ibnu Halil, bersama Senator dari Bengkulu, Eni Khairani, mendesak Kemenkes untuk lebih memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia dalam produksi obat. “Kita punya sumber daya alam yang melimpah. Kalau dimanfaatkan dengan baik, kita bisa mengurangi ketergantungan impor dan menekan harga obat,” ungkap Ibnu.

Wamenkes Dante mengakui bahwa pemerataan tenaga medis dan harga obat yang terjangkau masih menjadi tantangan besar. Namun, dia memastikan bahwa pemerintah sedang berupaya keras untuk memperbaiki situasi ini, termasuk dengan meningkatkan penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri.

Raners, meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah yang diambil ini membawa harapan baru untuk pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Mari kita terus dukung upaya-upaya positif ini, dan jangan lupa untuk terus memantau perkembangan terbarunya di Ranah Publik atau search di Google News. Kita semua punya peran dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan adil!

RK | Foto: Humas DPD RI

Rayakan 53 tahun Bluebird dengan promo spesial—perjalanan jadi makin nyaman dan hemat.

Promo 53 Tahun Bluebird
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x