Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hi Raners! Ada kabar menarik nih dari Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang juga dikenal sebagai Alumni Lemhannas KSA XIII 2005. Dalam pertemuan dengan Tim Majalah IKAL Lemhannas, Bamsoet berbagi pandangannya soal demokrasi di Indonesia. Penasaran? Yuk, simak pembahasannya di sini!
Demokrasi Pancasila: Bukan Sekadar Label
Bamsoet menegaskan bahwa sistem demokrasi yang dianut Indonesia adalah Demokrasi Pancasila. Ini bukan demokrasi liberal, sosialis komunis, atau paham-paham demokrasi lainnya. Demokrasi Pancasila berlandaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, dan itu yang membedakan Indonesia dari negara lain. Menurut Bamsoet, demokrasi harus menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat, tapi tetap dalam koridor yang menjaga keseimbangan dan tidak mencederai nilai-nilai dasar demokrasi itu sendiri. Gimana Raners, setuju nggak?
Proses Dinamis Menuju Kematangan Demokrasi
Bamsoet juga mengakui bahwa perjalanan demokrasi Indonesia belum mencapai level yang ideal. “Berdemokrasi adalah sebuah proses yang dinamis dan selalu ada ruang dan peluang untuk memperbaikinya,” ujar Bamsoet dengan penuh optimisme. Meski belum sempurna, Bamsoet mengajak kita semua untuk tidak berkecil hati. Proses menuju kematangan demokrasi masih panjang, dan kita semua punya peran penting di dalamnya.
Refleksi 26 Tahun Pasca Reformasi
Setelah 26 tahun reformasi, Bamsoet menilai banyak hal yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi Indonesia. Meski demikian, ia juga menyoroti adanya stagnasi di beberapa aspek, di mana semangat reformasi yang digaungkan belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. “Rakyat belum merasakan dampak dari demokrasi secara signifikan. Terutama terhadap kesejahteraan dan kemakmuran,” ungkapnya. Jadi, bagaimana menurut kalian, Raners? Apakah demokrasi di Indonesia sudah cukup memenuhi harapan kita?
Evaluasi dan Pembenahan Sistem Ketatanegaraan
Bamsoet juga mengungkapkan hasil dari forum Silaturahmi Kebangsaan yang diikuti oleh berbagai tokoh bangsa, mulai dari mantan presiden hingga ketua umum partai politik. Dari forum tersebut, terungkap kesamaan pandangan mengenai perlunya evaluasi dan penataan kembali sistem ketatanegaraan di Indonesia. “Kehidupan demokrasi masih dalam perbaikan, kehidupan ekonomi kita juga masih dalam pemantapan,” jelas Bamsoet. Menurutnya, masalah utama bukan pada konsep demokrasi itu sendiri, tapi pada implementasinya yang sering kali melenceng dari prinsip-prinsip dasarnya.
Gimana, Raners? Perjalanan demokrasi Indonesia memang penuh tantangan, tapi dengan evaluasi dan pembenahan yang tepat, kita bisa terus maju. Yuk, kita sama-sama jaga dan kawal demokrasi Indonesia agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila!
Pantau terus update terbaru dan info menarik lainnya di ranahpublik.com atau search di Google News!
DSK | Foto: Humas MPR RI