Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Hi Raners! Ada kabar keren nih dari dunia pertanian dan gizi! Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, baru saja mengapresiasi kesiapan Kementerian Pertanian dalam merealisasikan program makan bergizi gratis dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa kemarin (6/8/24) ini membahas berbagai upaya peningkatan produksi bahan pangan.
Target Produksi Pangan yang Ambisius
Bamsoet memuji target produksi pangan yang ambisius dari Kementerian Pertanian. “Misalnya, target produksi pangan pada 2025 meliputi padi sebanyak 56,05 juta ton, jagung KA 28 persen sebanyak 22,59 juta ton, kedelai 350 ribu ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 351 ribu ton dan kacang hijau 166 ribu ton. Serta 56 juta ton untuk gabah kering giling, jagung kurang lebih 22 juta ton, kemudian kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, serta kacang hijau,” ujar Bamsoet.
Manfaat Besar untuk Masyarakat
Program makan bergizi ini dipastikan akan memberikan banyak manfaat. Selain memberikan gizi yang dibutuhkan para anak, juga akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru di sektor pangan seperti petani dan peternakan sapi perah. Bamsoet menjelaskan, “Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri.”
Dampak Positif untuk Pendidikan dan Ekonomi
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini juga menambahkan bahwa program makan bergizi gratis akan membuat program belajar mengajar berjalan efektif. “Sebesar 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong. Program ini dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia.”
Mengatasi Masalah Gizi Buruk
Program ini juga bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk di Indonesia. “Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara,” pungkas Bamsoet.
Pantau terus update terbaru dan info menarik lainnya di ranahpublik.com atau search di Google News untuk berita terkini. Jangan sampai ketinggalan, ya, Raners!
DSK | Foto: Humas MPR RI